Penjualan Mobil Listrik di Eropa Turun, Apa Alasannya? 

Penjualan Electric Vehicle khususnya mobil di daerah Eropa mengalami penurunan di tahun ini. Cukup banyak yang menerka tentang apa sebenarnya alasan penjualan mobil listrik di Eropa turun ini. 

Menurut  data penjualan mobil listrik, di Uni Eropa penjualan untuk mobil listrik telah mengalami penurunan sebesar 12% di tahun 2024. 

Data ini merupakan hasil perbandingan antara bulan Mei 2024 dengan bulan Mei tahun 2024. 

Jerman, menjadi salah satu negara di Eropa yang merupakan negara dengan penurunan terbesar untuk penjualan mobil listrik yakni sebesar 30%. 

Ini adalah data yang didapatkan dari European Automobile Manufacturers Assosciation (ACEA) atau badan industri otomotif Eropa. 

Mengutip dari laman Reuters, Jerman telah menjadi pasar kendaraan listrik EV yang paling besar di Eropa. 

Namun, kini penjualan EV di Jerman telah mengalami penurunan sampai 16% daripada tahun kemarin. 

Penjualan Lesu di Negara Produsen Mobil Listrik Terbesar

Dari data Reuters tersebut, menunjukkan justru yang mengalami penurunan paling besar adalah negara dengan produksi mobil listrik yang paling besar di dunia. 

Padahal, Jerman telah stop subsidi untuk pembelian EV di bulan Desember 2023 tahun lalu yang menjadi kesepakatan di tahun 2024. 

Penurunan yang terjadi di Jerman, berkontribusi besar atas persentase keseluruhan penjualan unit mobil listrik di Uni-Eropa. 

Data penjualan mobil listrik di dunia justru menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan atas penjualan EV China. 

Apa Penyebab Penjualan Mobil Listrik di Eropa Turun

Dilansir dari DW, Patrick Schaufuss yang merupakan konsultan di McKinsey berkata jika penurunan ini terjadi akibat turunnya penjualan kendaraan listrik tipe hibrida atau PHEV. 

Patrick berkata jika penurunan ini karena terbatasnya subsidi atas PHEV serta sedkitnya model terbaru untuk transisi teknologi ini. 

Prediksinya, baru di tahun 2025 dan 2026 baru penjualan atas mobil listrik ini akan mengalami peningkatan.

Hal ini mengingat muncul dan hadirnya model baru yang jauh lebih terjangkau daripada EV yang telah tersedia saat ini.

Benar, salah satu penyebabnya karena penghapusan subsidi atas mobil listrik oleh Jerman yang membuat kenaikan harga EV begitu signifikan. 

China ‘Menantang’ Pasar Mobil Listrik Eropa

Lain hal dengan Eropa, China justru menunjukkan kebangkitan di industri mobil listrik. Misalnya, BYD. 

Kebangkitannya memang begitu dramatis karena BYD mengalami lonjakan penjualan justru ketika Eropa tengah mengalami penurunan. 

BYD tercatat mengalami kenaikan 70% di kuartal terakhir 2023. Hal ini kemudian membuat BYD menjadi produsen EV mobil yang paling laris di dunia. Rekor ini, juga telah mengalahkan produsen terbesar mobil listrik di dunia, Tesla. 

Memang, keberhasilan BYD ini karena memenangkan persaingan di pasar domestik China. 

Tapi, kini mereka juga telah menargetkan pasar-pasar di Eropa bahkan Amerika Serikat. Maka dari itu, BYD telah menjadi penantang baru untuk kategori mobil listrik di Eropa. 

Pertaruhan Besar Volkswagen di Industri Mobil Listrik 

Produsen mobil raksasa yang ada di Eropa seperti Volkswagen (VW) melakukan pertaruhan yang cukup besar. 

Di bulan Maret tahun 2023, produsen asal Jerman ini memberi kabar rencana jika akan menginvestasikan 180 miliar Euro atau senilai Rp3 kuadriliun dalam periode 2023 – 2027 untuk melakukan elektrifikasi serta digitalisasi. 

Dalam pertaruhannya ini, VW mempertaruhkan masa depan untuk transisi menuju mobil listrik. Akankah VW berhasil memenangkan pasar di Eropa atau justru BYD yang berhasil bersinar di sana?

Kenapa Banyak Rental Mobil Blacklist Penyewa Asal Pati?

Banyak pengusaha rental mobil blacklist penyewa asal Pati. Hal ini akibat buntut dari kasus tewasnya seorang bos rental mobil asal Jakarta Pusat.  

Menurut laman Detik yang mewawancara seorang pengusaha rental mobil, kabar jika daerah Pati memang masuk daftar hitam itu sudah lama. 

Hanya saja, kasus dan isunya terangkat baru-baru ini. Pasalnya, ada satu kasus yang begitu mencengangkan yakni tewasnya seorang pemilik rental mobil yang dikeroyok di daerah Sukolilo.  

Hal ini jelas membuat kekhawatiran banyak pihak terutama para pemilik rental mobil. Hasilnya, banyak yang memilih untuk meminimalisir risiko dengan tidak memberikan layanan sewa mobil kepada orang-orang dengan KTP daerah Pati. 

Apa Penyebab Rental Mobil Blacklist Penyewa Asal Pati

Melalui laman GridOto, ada pernyataan dari banyak bos dan pengusaha rental mobil yang mengambil keputusan berat. Mereka secara kompak melakukan blacklist atas order rental dengan tujuan daerah Pati. 

Latar belakang utamanya adalah kasus pengeroyokan yang terjadi kepada bos rental mobil Mitra Cempaka yakni Burhanis. 

Ia meregang nyawa akibat warga desa meneriakinya sebagai maling ketika ingin mengambil Honda Mobilio yang merupakan miliknya sendiri. 

Awalnya, Burhanis melacak mobilnya memakai GPS yang ada dalam mobil tersebut. Bersama dengan beberapa orang, Burhanis berangkat dengan Daihatsu Sigra yang berwarna putih. 

Kemudian, Mobilio yang mereka cari berada di rumah Aris Gunawan yang merupakan warga Desa Sumbersoko, Sukolilo. 

Ketika Burhanis ingin mengambil kembali mobilnya, ada warga yang berteriak maling dan menangkap kemudian menghajar Burhanis berikut ketiga rekannya. 

Bahkan, mobil Sigra berwarna putih yang ia tumpangi juga ikut dibakar oleh warga. Buntut dari kejadian ini, akhirnya banyak pengusaha dalam bidang penyewaan mobil memasukkan daerah Pati ke dalam daftar hitam. 

Orang dengan KTP Pati maupun sewa mobil yang menuju ke arah sana, akhirnya menelan pil pahit akibat kasus yang terangkat dan kini ramai jadi perbincangan. 

Seruan Blacklist untuk Kabupaten Pati

Akhirnya, muncul seruan dari netizen yang menyarankan agar pengusaha rental bisa memblacklist masyarakat atau penyewa dengan tujuan ke daerah Bumi Mina Tani ini. 

Hal ini juga yang membuat seorang pemilik rental mobil asal Surabaya ikut merespon. Ia merespon kasus ini dengan menolak rental untuk warga daerah tersebut. 

Hasil wawancara dari CNN, narasumbernya berkata jika daerah Pati memang sudah cukup lama terkenal sebagai tempat penjual dan penadah kendaraan bodong. 

Langkah blacklist ini hanya upaya antisipasi karena ia tidak ingin mobil di usaha rentalnya justru masuk ke kartel kendaraan bodong. 

Pengusaha Asal Yogyakarta Turut Serta Melakukan Blacklist

Selain pengusaha asal Surabaya, ada juga pengusaha rental mobil dari FSP yang mengaku telah melakukan hal serupa. Ia juga memasukkan Pati sebagai daftar hitam sewa mobil. 

Bahkan, pemiliknya telah melakukan hal ini sejak tahun 2020 yang lalu. Alasannya karena telah mengenal daerah ‘hitam’ tersebut dengan julukan kampung penadah untuk kendaraan curian. 

Pengusaha dengan inisial FSP (32) ini juga menceritakan bahwa ada salah satu teman komunitasnya di grup WhatsApp yang mengalami hal kurang mengenakkan. 

Rekannya yang berasal dari Jawa Barat mengaku kecolongan ketika memberikan kesempatan untuk penyewa asal Pati. 

Kecurigaannya muncul saat unit yang disewakan, justru diam di tempat selama dua hari yang ia ketahui dari GPS. 

Bahkan hal ini juga membuat seorang pengusaha asal Sleman turut meningkatkan kewaspadaan demi merespon kasus ini.

Exit mobile version