Perbedaan Honda HRV dengan BRV, Lebih Bagus Mana?

Walaupun sekilas terlihat serupa, terdapat beberapa perbedaan Honda HRV dengan BRV yang perlu Anda ketahui sebelum membeli.

Dua model SUV keluaran Honda tersebut memang sama-sama populer. Maka tidak heran jika banyak calon pembeli yang membandingkannya, apalagi karena namanya mirip.

Namun, spesifikasi dari dua SUV tersebut sebenarnya cukup berbeda. Rentang harganya juga lumayan jauh. Supaya tidak salah pilih, mari kenali apa saja perbedaan antara Honda BRV dan HRV.

Baca juga: Perbedaan Toyota Rush dan Daihatsu Terios, Bagus Mana?

Perbedaan Honda HRV dengan BRV

Mobil Honda HRV dan BRV memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan. Simak perbandingan BRV dengan HRV berikut agar bisa mendapatkan mobil sesuai kebutuhan:

1. Kapasitas Penumpang

Perbedaan pertama yang terlihat jelas yaitu dari kapasitas penumpang yang mana berkaitan erat dengan dimensi mobil.

Secara umum, Honda BRV memiliki kapasitas lebih besar sehingga mampu menampung hingga 7 orang penumpang. Hal tersebut karena dimensi BRV juga lebih besar daripada HRV. Berkat itu, ruang kabin BRV lebih lega.

Sementara kapasitas dari Honda HRV maksimal hanya 5 orang penumpang. Mobil ini bagus sebagai kendaraan sehari-hari area perkotaan, tapi bisa kurang cocok sebagai mobil keluarga. 

Selain kapasitas penumpang, BRV juga memiliki bagasi yang lebih luas dan tangki bahan bakar yang lebih besar.

2. Jenis Mobil

Beda BRV dan HRV yang wajib Anda ketahui selanjutnya yaitu dari jenisnya. Meskipun memiliki nama yang mirip, rupanya dua mobil ini merupakan jenis yang berbeda.

BRV merupakan mobil jenis SUV (Sport Utility Vehicle). Mobil ini memiliki berbagai fitur sport dan berukuran lebih besar. Tingkat ground clearance cukup tinggi dari BRV membuatnya lebih tangguh untuk menempuh berbagai medan.

Sementara itu, Honda HRV termasuk jenis crossover. Mobil jenis ini memadukan fungsi SUV dengan hatchback. Jenis ini menawarkan keunggulan berupa konsumsi bahan bakar yang lebih irit dan desain yang lebih kompak.

Biasanya, HRV lebih diminati untuk penggunaan pribadi di wilayah urban.

3. Fitur dan Performa

Berbicara soal perbedaan Honda HRV dengan BRV pastinya belum lengkap tanpa mencakup perbandingan fitur dan performa kendaraan.

Honda membekali HRV dan BRV dengan mesin yang sama, yaitu mesin 1.5L i-VTEC. Namun, terdapat perbedaan pada tenaga dan torsi. 

Honda HRV mampu menghasilkan tenaga yang lebih besar hingga 120 PS dengan torsi 145 Nm. Sedangkan BRV hanya dapat menghasilkan tenaga sebesar 117 PS dan torsi 145 Nm.

Dari segi performa, BRV memiliki akselerasi yang lebih lambat karena bobotnya lebih berat.

Mobil HRV keluaran terbaru hanya menyediakan pilihan transmisi otomatis atau CVT. Hal ini karena Honda HRV memang dirancang sebagai mobil kekinian. Sementara itu, BRV masih menyediakan opsi transmisi manual.

Baik BRV maupun HRV sudah memiliki fitur standar secara lengkap, termasuk fitur keselamatan, kenyamanan, dan hiburan. 

Namun, terdapat beberapa fitur tambahan yang hanya ada pada Honda HRV, seperti fitur keselamatan VSA (Vehicle Stability Assist) dan HSA (Hill Start Assist). 

Fitur hiburan yang ada di HRV juga lebih lengkap, seperti layar sentuh yang lebih besar, koneksi smartphone, dan sistem navigasi. Selain itu, tersedia juga fitur sunroof dan automatic climate control yang menawarkan kenyamanan ekstra selama perjalanan.

Baca juga: 7 Tips Membeli Mobil Avanza Bekas, Anti Kantong Terkuras

4. Target Pasar

Perbedaan Honda HRV dan BRV selanjutnya yang perlu jadi pertimbangan yakni target pasar masing-masing.

Dua mobil keluaran Honda ini menargetkan konsumen yang berbeda. Honda BRV lebih ideal sebagai mobil keluarga karena kapasitasnya lebih besar. 

Mobil ini juga memiliki harga yang lebih terjangkau menyesuaikan pasar kelas ekonomi menengah ke bawah. Maka biasanya, BRV menjadi kendaraan pilihan bagi kalangan menengah ke bawah yang mencari mobil modern dan tangguh.

Sementara itu, HRV memiliki target pasar lebih tinggi, yakni kalangan menengah ke atas. Ukuran mobil ini lebih kecil, tapi fitur dan spesifikasinya lebih mumpuni, sehingga cocok untuk kalangan menengah ke atas yang mencari kendaraan harian.

Selain itu, bentuknya yang lebih kompak banyak disukai oleh warga yang tinggal di daerah perkotaan. Honda HRV juga memiliki desain eksterior yang lebih unggul.

Baca juga: Ini Pilihan Tipe Mobil Avanza dari Terendah Sampai Tertinggi

5. Harga

Bagi pembeli yang bingung memilih BRV atau HRV, maka perbedaan harga bisa jadi pertimbangan yang penting.

Dua mobil produksi Honda ini tersedia dalam beberapa varian warna. Untuk semua varian, harga BRV lebih murah daripada HRV. 

Honda BRV baru memiliki harga sekitar Rp292,9 juta hingga Rp362,4 juta. Sementara itu, kisaran harga Honda HRV adalah antara Rp383,9 juta hingga Rp540,3 juta.

Sementara itu, untuk harga mobil bekas Honda BRV kisaran harganya mulai dari Rp219 juta hingga Rp305 juta. Sedangkan Honda HRV bekas dibanderol dengan harga mulai dari Rp197,5 sampai Rp.465 juta.

Bisa Anda lihat bahwa kisaran harga mobil bekas HRV lebih bervariasi. Namun, harga tersebut tentunya tergantung pada kondisi mobil bekas yang biasanya tidak lagi mulus.

Apabila Anda berminat membeli mobil bekas, maka sangat disarankan untuk melakukan pengecekan menyeluruh dan test drive. 

Itulah sejumlah perbedaan Honda HRV dengan BRV. Jadi, mobil mana yang menurut Anda lebih sesuai dengan kebutuhan? Ataukah keduanya kurang sesuai untuk Anda?

Temukan lebih banyak pilihan mobil bekas berkualitas di CarsGallery platform jual beli mobil bekas terpercaya. CarsGallery menyediakan berbagai tipe dan merk mobil bekas dengan kualitas yang terjamin.

Kunjungi langsung CarsGallery untuk mendapatkan mobil bekas bergaransi dan bersertifikat resmi.

4 Perbedaan Kijang LGX dan LSX, Cek Sebelum Membeli

Tahukah Anda apa yang menjadi perbedaan Kijang LGX dan LSX? Sebagaimana yang kita ketahui, Kijang adalah merek mobil yang cukup klasik di Indonesia.

Kijang sendiri merupakan salah satu merek mobil dari perusahaan Toyota yang sangat ikonik. Dari segi tampilan mungkin biasa saja, tetapi soal daya tahan boleh diandalkan.

Ada dua varian Toyota Kijang yang cukup populer yaitu Kijang LGX dan Kijang LSX. Apa perbedaan diantara kedua mobil ini?

Baca juga: Perbedaan Toyota Rush dan Daihatsu Terios, Bagus Mana?

Perbedaan Kijang LGX dan LSX

Kedua mobil Toyota Kijang ini sama bagusnya, hanya saja memang ada beberapa perbedaan. Mana yang lebih cocok untuk Anda, tentu saja Anda harus mengetahui perbedaannya terlebih dahulu yaitu.

1. Desain Eksterior

Salah satu perbedaan mencolok mobil Kijang LGX dan LSX adalah bagian desain luarnya. Terlihat jelas dari luar beda desain antara Kijang LGX dan Kijang LSX,

Kijang LGX memiliki grill depan yang lebih besar dan stylish daripada Kijang LSX. Selain itu, lampu depan milik Kijang LGX jauh lebih canggih sehingga terlihat lebih terang yang membuat pengendara tidak sulit berkendara saat malam.

Tidak hanya itu saja, velg Kijang LGX juga lebih modern sehingga terkesan jauh lebih mewah. Meski begitu, bukan berarti tidak ada keunggulan sama sekali pada Kijang LSX dari segi desain.

King LSX memiliki velg berupa velg baja dengan penutup velg plastik. Hal ini membuat lebih mudah merawatnya walaupun secara tampilan biasa saja.

2. Desain Interior

Perbedaan Kijang LGX dan LSX selanjutnya juga bisa Anda ketahui dari desain bagian dalamnya. Untuk bagian jok, Kijang LGX menggunakan bahan kulit sintetis sehingga dapat memberikan kenyamanan.

Sementara itu, untuk Kijang LSX berbahan kain. Meski secara tampilan biasa saja, tetapi bahannya membuat kursi Kijang LSX lebih mudah untuk Anda bersihkan.

Kijang LGX memiliki fitur hiburan yang cukup lengkap. Ada head unit dengan fitur modern seperti USB port dan bluetooth. Selain itu, mobil ini memiliki sistem audio yang lebih canggih.

Berbeda halnya dengan Kijang LSX yang mempunyai fitur hiburan yang tidak terlalu banyak. Hanya ada radio dan pemutar CD saja.

Keunggulan lainnya dari desain interior Kijang LGX daripada Kijang LSX adalah adanya fitur-fitur tambahan penunjang kenyamanan seperti AC double blower, power window, dan central lock.

3. Mesin dan Performa

Anda juga dapat merasakan perbedaan antara Kijang LGX dan LSX dan mesin dan performanya. Hal yang paling terlihat perbedaan dari keduanya adalah transmisi dan suspensi.

Untuk Kijang LGX, ada yang menggunakan transmisi manual dan ada yang menggunakan transmisi otomatis. Sedangkan untuk Kijang LSX lebih banyak yang menggunakan transmisi manual.

Sementara itu, untuk suspensinya Kijang LGX yang membuat pengendara merasa nyaman. Berbeda dengan suspensi Kijang LSX yang mengutamakan fungsionalitas dan ketahanan.

Khusus untuk mesin, sebenarnya Kijang LGX dan Kijang LSX memiliki mesin yang tidak jauh berbeda. Hanya saja khusus untuk Toyota Kijang LGX terdapat fitur tambahan yang dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan performanya.

Mobil Toyota Kijang LGX maupun LSX dibekali dengan mesin bensin 1.8 7K-E-4 silinder segaris OHV EFI 1.800 cc. Selain itu, terdapat juga versi mesin diesel 2.4 2L-4 silinder segaris 2400 cc indirect injection.

4. Nilai Jual

Dari segi harga, Toyota Kijang LGX lebih tinggi dari Toyota Kijang LSX. Kijang LGX bekas biasanya dijual seharga Rp100.000.000 dan LSX dibanderol seharga Rp50.000.000

Sama halnya juga untuk mobil baru. Harganya jauh lebih tinggi mobil Kijang LGX daripada Kijang LSX. Perbedaan harga dari kedua mobil ini tentu saja bukan tanpa alasan.

Kijang LGX memiliki tambahan fitur-fitur dan material yang lebih premium. Jadi, wajar saja apabila nilai jualnya jauh lebih mahal.

Apabila Anda tidak terlalu membutuhkan fitur-fitur mewah, maka Kijang LSX bisa Anda pertimbangkan untuk dibeli.

Baca juga: 7 Kelebihan dan Kekurangan Toyota Avanza, Lengkap!

Kelebihan dan Kekurangan Kijang LGX

Khusus untuk mobil Kijang Toyota LGX, mobil ini tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu.

1. Kelebihan Toyota LGX

  • Memiliki suspensi yang empuk sehingga dapat memberikan kenyamanan saat berkendara di jalan raya.
  • Memiliki ground clearance yang cukup tinggi sehingga memudahkan Anda dalam menghadapi berbagai medan jalan.
  • Mempunyai kabin yang cukup luas sehingga dapat menampung lebih dari 7 orang.
  • Perawatannya tergolong cukup mudah karena sparepartnya mudah untuk Anda dapatkan.

2. Kekurangan Toyota LGX

  • Cukup boros bahan bakar, salah satunya karena adanya AC blower pada mobil tersebut.
  • Suara mesin yang cukup keras. Sebagian orang mungkin akan terganggu dengan hal ini.

Baca juga: 6 Kelemahan Toyota Rush yang Sering Dikeluhkan

Kelebihan dan Kekurangan Kijang LSX

Sedangkan untuk mobil Kijang LSX, berikut ini kelebihan dan kekurangannya yang harus Anda ketahui.

1. Kelebihan Kijang LSX

  • Interiornya terutama pada bagian kursi mudah Anda bersihkan karena bahannya terbuat dari kain.
  • Harganya tidak terlalu mahal dengan kualitas yang sebenarnya tidak buruk sekali walaupun berapa sisi kalah unggul dengan Kijang LGX.
  • Perawatannya mudah karena sparepartnya tidak sulit untuk Anda temukan.

2. Kekurangan Kijang LSX

  • Kurangnya fitur hiburan sehingga sebagian orang kurang menyukainya.
  • Secara tampilan memang terlihat biasa dan tidak memberikan kesan premium.

Itulah di perbedaan Kijang LGX dan LSX yang bisa Anda pertimbangkan sebelum membelinya. Pada dasarnya, keduanya sama-sama bagus dan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Anda tidak pilih sesuai dengan kebutuhan. Anda bisa membeli mobil tersebut di platform jual beli mobil bekas CarsGallery. Marketplace yang menyediakan berbagai pilihan mobil dengan harga terjangkau.

Tidak hanya itu saja, mobil-mobilnya juga bergaransi dan memiliki sertifikasi resmi. Langsung saja kunjungi website CarsGallery untuk mengetahui informasi selengkapnya.

7 Jenis Baterai Mobil Listrik yang Ada di Pasaran, Apa Saja? 

Bagi sebuah mobil listrik, baterai merupakan salah satu komponen yang sangat penting. Jenis baterai mobil listrik pun tidak hanya terdiri dari satu jenis saja dengan karakteristik yang berbeda-beda. 

Baterai mobil listrik memiliki cara kerja dengan mengubah energi kimia yang tersimpan untuk kemudian menjadi energi listrik. Dalam satu sel baterai, umumnya akan tersimpan elektroda positif dan negatif yang dihubungkan dengan elektrolit.

Lantas, apa saja jenis baterai mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) itu? 

7 Jenis Baterai Mobil Listrik yang Ada di Pasaran

Sebagai referensi, berikut adalah beberapa jenis baterai mobil listrik yang penting Anda ketahui:

1. Li-ion (Lithium-ion) 

Pertama, ada baterai Lithium-ion. Ini merupakan salah satu jenis baterai yang pasti sangat familiar bagi mobil listrik. Jenis baterai ini juga banyak sekali penggunaannya di berbagai jenis perangkat elektronik, khususnya yang portabel. 

Bagi mobil listrik, jenis baterai ini akan memiliki kapasitas yang lebih besar dan memiliki efisiensi yang sangat tinggi. Artinya, rasio berat baterai dengan dayanya terbilang jauh dibandingkan dengan jenis baterai mobil listrik lainnya. 

Beberapa keunggulan jenis baterai li-ion yang pertama adalah bisa bertahan lebih lama, memiliki kepadatan daya yang lebih tinggi, dan mampu mengisi daya baterai dengan lebih cepat. 

Setiap baterai li-ion memiliki komponen yang nantinya akan membentuk karakteristik unik baterai tersebut. Beberapa komponen tersebut adalah Anoda, Elektrolit, Katoda, dan juga Pembatas. 

Ada beberapa jenis baterai li-ion yang umum ada di mobil listrik, seperti:

  • Lithium Cobalt Oxide (LCO0
  • Lithium Manganese Oxide (LMO) 
  • Lithium Titanate (LTO) 
  • Lithium Nickel Cobalt Aluminium Oxide (NCA) 
  • dan Lithium Iron Phosphate (LFP). 

Baca Juga: Wajib Tahu! Berikut Komponen Mobil Listrik dan Fungsinya

2. Ni-Cd (Nickel Cadmium) 

Selanjutnya, ada baterai Ni-Cd atau Nickel Cadmium. Cara kerja baterai mobil listrik ini adalah dengan menggunakan Kadmium sebagai elektroda negatif, kemudian Nikel Oksida Hidroksida sebagai elektroda positif. 

Kelebihan dari jenis baterai ini adalah umur pakainya yang panjang sampai 500-1.000 kali pengisian daya. Selain itu, kapasitas baterai mobil listrik ini juga terbilang besar. 

Sayangnya, bobot dari baterai ini terbilang berat dan terbilang cepat mengalami penurunan performa terutama ketika sudah melewati beberapa putaran pengosongan baterai. 

Meski banyak digunakan untuk kendaraan listrik di tahun 90-an, kini pemakaian Ni-Cd sudah sangat berkurang karena bahan Kadmium yang bisa beracun. 

3. Solid State 

Jenis baterai mobil listrik selanjutnya adalah Solid-state. Ini merupakan baterai yang tidak memiliki elektrolit cair seperti yang ada di baterai Lithium-ion. Baterai ini akan menggunakan elektrolit padat untuk menyimpan energi, seperti keramik. 

Meski tidak memiliki elektrolit cair, tapi fungsi dan kemampuan baterai Solid-state sebenarnya hampir mirip dengan Lithium-ion. Hanya saja, kemampuan pengisian energinya lebih baik sampai 10 kali lipat. 

Dalam industri mobil listrik, penggunaan baterai jenis Solid-state masih tergolong baru. Jenis baterai ini jauh lebih familiar dan lebih dulu untuk penggunaan perangkat seperti alat pacu jantung. 

4. Lead-acid 

Selanjutnya ada Lea-acid yang merupakan jenis baterai mobil listrik tertua untuk kendaraan listrik. Kelemahan baterai ini adalah bobotnya yang lebih berat dan kapasitasnya yang tidak terlalu besar. 

Akan tetapi, dari segi harga memang baterai ini terbilang lebih murah dan juga aman. Inilah yang kemudian membuat Lea-acid hanya digunakan pada kendaraan untuk sistem penyimpanan sekunder. 

Baca Juga: 9 Mobil Listrik Buatan Indonesia yang Membanggakan

5. NiMH (Nickel-metal Hydride) 

Kemudian ada jenis baterai NiMH yang menggunakan hidrogen sebagai media untuk menyimpan energi. Baterai ini juga akan mudah Anda temukan pada peralatan medis dan komputer karena menawarkan kapasitas energi yang cukup baik. 

Di dalam baterai ini umumnya juga terdapat tambahan zat logam lain dan nikel yang tujuannya untuk mengontrol aliran hidrogen. Banyak kendaraan listrik hybrid atau HEV yang menggunakan jenis baterai ini. 

Keunggulan baterai NiMH adalah siklus hidupnya yang jauh lebih panjang daripada jenis baterai lain. Untuk komponen yang ada di dalam baterai ini pun terbilang aman dan mudah dalam daur ulang karena sedikit kandungan bahan beracun. 

Sayangnya, baterai ini memiliki biaya pembuatan yang tinggi dan tingkat kendurnya pun tergolong tinggi. Baterai ini juga cenderung bisa menghasilkan panas tinggi. Inilah yang membuatnya jadi kurang efektif sebagai baterai mobil listrik. 

6. Ultracapacitor 

Kemudian, ada jenis baterai mobil listrik yaitu Ultracapacitor. Ini merupakan baterai yang berbeda dengan baterai lainnya karena penyimpanan cairan terpolarisasi antara elektrolit dan elektroda. 

Baterai ini sangat cocok untuk penyimpanan sekunder di kendaraan listrik karena cara kerjanya bisa membantu baterai berjenis elektrokimia dalam meningkatkan tingkat beban. 

7. NMC (Ternary Lithium-ion) 

Terakhir, ada NMC yang merupakan salah satu jenis baterai yang terpopuler. Tegangan baterai mobil listrik ini yang tinggi menjadi salah satu keunggulannya. Selain itu, juga memiliki kapasitas dan stabilitas termal yang baik. 

Daripada jenis baterai Li-ion lainnya, NMC pun merupakan salah satu jenis baterai yang terbilang murah. 

Baca Juga: Rincian Biaya Service Mobil Berkala dan Sesuai Jenisnya

Harga Baterai Mobil Listrik 

Bagi pemilik mobil listrik, penting untuk selalu menjaga kesehatan baterai karena harga komponen yang satu ini tidaklah murah. Umumnya, harga baterai mobil listrik bisa mencapai 40%-60% dari harga mobil itu sendiri. 

Melansir dari berbagai sumber, harga baterai yang umumnya ada di pasaran saat ini adalah berkisar dari 190 juta sampai 800 juta rupiah tergantung dari ukuran, brand, dan juga kapasitas. 

Itulah beberapa jenis baterai mobil listrik yang bisa Anda simak. Bagi pemilik mobil memang penting untuk memahami dan mengecek berbagai komponen yang krusial pada mobil. Tidak hanya baru, tapi juga mobil bekas. 

Jika Anda mencari tempat jual beli mobil bekas yang terpercaya, CarsGallery adalah jawabannya. Disini tersedia banyak sekali pilihan mobil bekas dengan kualitas terbaik yang bisa menjadi pilihan. 

Tidak hanya memiliki harga terjangkau, tapi juga memiliki sertifikat yang resmi sekaligus garansi. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, segera kunjungi CarsGallery dan dapatkan mobil impian Anda!

Exit mobile version