13 Nama Merk Mobil Buatan Indonesia, Ada yang Sudah Ekspor!

Indonesia sebenarnya bisa ikut dalam percaturan kompetisi industri otomotif. Pasalnya, terdapat beberapa nama merk mobil buatan Indonesia yang sudah cukup terkenal. 

Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi mobil dari produsen kenamaan Jepang, Amerika, Eropa, dan bahkan China, cukup sulit untuk keep up dengan perkembangan yang ada. 

Meskipun masih belum bisa bertanding dalam area yang sama dengan produsen mobil luar negeri yang terkenal, tapi setidaknya Indonesia telah berinovasi untuk membuat mobilnya sendiri. 

Baca Juga: Deretan Tipe Daihatsu Taruna yang Bagus Lengkap dengan Harga

Daftar Nama Merk Mobil Buatan Indonesia

Rata-rata nama mobil buatan Indonesia memang sudah banyak yang berhenti produksi. Tapi, setidaknya bagi para pecinta otomotif harus tahu betul soal mobil yang diproduksi oleh anak bangsa ini: 

1. Maleo

Menjadi salah satu yang paling terkenal, konsep Maleo ini pencetusnya adalah BJ. Habibie. 

Kala itu, beliau tengah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi tahun 1993. Benar, mobil ini muncul saat era Presiden Soeharto. 

Penamaan mobil Maleo sendiri bukan tanpa alasan. Pasalnya, nama Maleo itu sendiri dari nama burung yang ada di Sulawesi. 

Tercanang sebagai mobil nasional, pengembangannya mengajak serta pabrikan Rover asal Inggris, serta sejumlah nama perusahaan lain. 

Tapi, setiap komponen yang ada dalam Maleo adalah hasil karya IPTN, Pindad, dan Krakatau Steel. 

Desainnya khas Eropa, mobil ini juga punya kapasitas 1.200 cc tiga silinder. Soal kecepatan maksimalnya lumayan, yakni 140 km/jam. 

Dulu, tahun 1997 Maleo harganya Rp25 juta. BJ Habibie sebenarnya mau memproduksi Maleo dengan versi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, yakni hidrogen. 

Namun, belum terwujud karena BJ Habibie harus fokus menggantikan Soeharto sebagai presiden dan hanya menjabat dalam waktu singkat. 

2. Morina

Salah satu dari sekian banyak nama nama merek mobil buatan Indonesia yang jangan sampai kita lupakan adalah Morina. 

Nama mobil ini merupakan akronim dari Mobil Rakyat Indonesia. Hingga kini, pick-up serba guna satu ini memang sangat terkenang. 

Morina merupakan mobil hasil dari PT Garmak Motor. Adapun komponen-komponen dalam mobil itu sendiri sudah merupakan produksi dalam negeri. 

Misalnya sasis, bodi, aki, dan juga ban sudah karya anak bangsa. Suspensinya juga telah per keong, maka untuk ukuran mobil saat itu sudah cukup empuk. 

Kabarnya, Morina ini terus kalah bertarung saat itu dengan banyaknya mobil berkualitas dari luar negeri. 

3. MR90 

Sepertinya, MR90 juga jangan sampai kita lupakan. Ini adalah hasil kolaborasi dengan Mazda yang memang membuat proyek kendaraan memakai nama MR 90. 

Khas penamaan mobil jaman dulu, nama tersebut merupakan singkatan dari Mobil Rakyat 90-an. 

Versi yang diambil adalah Mazda 323 Hatchback. Idenya adalah saat Subronto Laras menjabat posisi Komisaris Indomobil. 

Soebronto mengajak Mazda agar mau menghasilkan mobil buatan Indonesia pertama untuk kategori sedan. Ternyata, ketika produksi dan sudah masuk ke tahapan penjualan, hasilnya jauh dari target. 

Khas mobil zaman itu juga, kapasitasnya 1.300cc. Mobil ini menjadi kurang peminat terutama karena banyaknya aturan yang ada di Indonesia. 

Bahkan, harganya ketika itu memang lebih mahal daripada Toyota Kijang. Hal ini kemudian membuat MR90 jadi kurang punya peminat. 

Toyota Kijang yang juga salah satu nama merk mobil buatan Indonesia, harganya Rp18 juta. Tapi, Mazda MR90 ini Rp22 juta. Padahal, tanpa terkena pajak barang mewah, harganya bisa Rp12 juta saja. 

4. Timor dan Bimantara

Aturan soal mobil nasional muncul tahun 1996 soal Pembangunan Industri Mobil Nasional. 

Sesaat setelah aturan ini terbit, muncul merk Timor dan Bimantara. Penamaan kedua mobil ini berdasarkan nama putra Presiden Soeharto. 

Timor adalah singkatan Teknologi Industri Mobil Rakyat. Ada di bawah naungan PT Timor Putra Nasional yang merupakan milik Tommy Soeharto. 

Lantaran statusnya sebagai mobil nasional (mobnas), akhirnya mobil ini bebas pajak dan bea lain yang umumnya diterapkan buat mobil lainnya. 

Kemudian, ada Bimantara yang merupakan nama merk mobil di Indonesia. Masih sama, pencetusnya adalah putra dari Presiden Soeharto, yakni Bambang Trihatmodjo yang mengepalai PT Citra Mobil Nasional. 

Meskipun begitu, mobil ini bukan benar-benar produksi Indonesia karena hasil rebadge. 

Mobil Timor, merupakan hasil Rebadge Kia Sephia, bikinan Korea Selatan. Sedangkan Bimantara, menjadi rebadge dari mobil Hyundai Accent (X3) yang juga merupakan produk mobil Korea. 

Namun, nama merk mobil buatan Indonesia ini hanya rebadge saja tanpa berupaya untuk memproduksinya secara lokal. 

Akhirnya, tahun 1998 WTO memutuskan jika mobnas ini melanggar aturan pada perdagangan bebas di dunia. 

5. Mobil Esemka

Siapa yang tidak kenal dengan mobil buatan Indonesia Esemka ini? Sepertinya, di dunia otomotif sudah begitu populer. 

Awalnya, ekspektasi atas menjadikannya sebagai mobil nasional memang cukup tinggi. Pasalnya, Esemka ini memang benar-benar buatan anak bangsa sendiri. 

Pabrik dari Esemka itu sendiri punya kapasitas sampai 12.000 unit per tahun. Menariknya, akar dari produksinya adalah project pada sejumlah SMK di Indonesia. 

Dengan latar belakang ini, akhirnya proyek nama merk mobil buatan Indonesia sedikit demi sedikit terwujud. 

Sudah ada banyak model yang mereka rilis. Misalnya ada SUV dan pick up. Semua modelnya juga menampilkan performa, desain, hingga kenyamanan masing-masing. 

Menurut beberapa penggunanya, mobil Esemka ini memberi pengalaman yang tidak akan mereka lupakan. 

Pihak yang memproduksinya adalah PT. Solo Manufaktur Kreasi. Inisiasi awalnya sudah sejak 2007. Di tahun 2019, pabriknya resmi dan menjadi momen penting untuk pengembangan mobil nasional lebih lanjut. 

Sampai kini, Esemka telah berhasil untuk memproduksi Esemka Bima 1.2 dan Bima 1.3. Harga mobil buatan Indonesia ini di kisaran Rp260 – Rp270 jutaan. 

Baca Juga: Ini Pilihan Tipe Mobil Avanza dari Terendah Sampai Tertinggi

6. AMMDes

Soal nama mobil buatan Indonesia satu ini, mungkin Anda belum terlalu akrab. AMMDes adalah Alat Mekanis Multiguna Pedesaan. 

Mobil ini sekaligus menunjukkan fungsi dari namanya, yakni demi kebutuhan pertanian di pedesaan. 

Menariknya, mobil satu ini benar-benar hasil rancangan dari talenta terbaik di Indonesia. Bukan rebadge atau sejenisnya. 

Mau tahu mobil Indonesia yang juga terkenal di dunia? AMMdes adalah salah satunya. Pasalnya, mereka sudah ekspor 10.000 unit lebih di kurun waktu lima tahun. 

Soal kemampuan utamanya adalah pengangkatan beban. AMMDes ini mampu mengangkut sampai 700 kilogram. Akhirnya, memang menjadi armada terbaik untuk transportasi di bidang pertanian. 

7. Beta 97

Kemudian, ada Beta 97. Produsennya adalah PT Bakrie Motor. Mereka menggarap juga mobil buatan Indonesia. 

Proyek ini, tapi berhenti karena krisis moneter era itu yang memang cukup mengguncang perekonomian Indonesia. 

Selama sembilan bulan, mobil ini sudah melewati sejumlah tahapan uji coba. Misalnya tes di bagian bodi, sistem kelistrikan, suspensi, sampai dengan rangkaian tes lain. 

Namun, begitu disayangkan karena alasan krisis moneter produksi Beta 97 harus berhenti. 

8. Kancil 

Nama merk mobil buatan Indonesia selanjutnya adalah Kancil. Mobil ini merupakan hasil dari PT. Karunia Abadi Niaga Citra Indonesia Lestari. 

Tepatnya tahun 1999, Kancil mulai mengorbit di Indonesia. Khas mobnas tahun 90-an, pastinya nama ini adalah akronim. 

Kancil merupakan akronim dari Kendaraan Niaga Cilik Irit Lincah. Mobilnya berukuran kecil, maka hanya bisa angkut maksimal empat penumpang saja. 

Efektivitasnya juga hanya akan terasa di kawasan perkotaan dan hanya sebagai kendaraan pribadi. 

9. Tawon

Inspirasi bisa datang dari mana saja termasuk dari serangga terbang yang sengatannya cukup bikin kerepotan. Ada mobil Tawon yang merupakan buatan Indonesia. 

Tawon, adalah hasil dari PT. Super Gasindo Jaya di 2010 lalu. Konsepnya yang sangat unik menjadikan banyak orang yang awalnya cukup melirik mobil satu ini. 

Mobil Tawon bisa jadi alternatif khusus masyarakat di pedesaan. Apalagi, klaimnya adalah Tawon punya tingkat efisiensi penggunaan bahan bakar alias irit. 

10. Selo

Memang ada cukup banyak mobil buatan Indonesia, hanya saja masih banyak yang belum notice atau mengetahuinya. 

Salah satu contohnya adalah Selo yang muncul tahun 2013 lalu. Ricky Nelson adalah orang yang merancang mobil satu ini. 

Bertipe supercar, dari segi eksteriornya saja mobil ini memberikan tampilan yang identik dengan Lamborghini dan Ferrari. 

Bedanya adalah supercar yang tenaganya menggunakan listrik. Soal kecepatan bisa melajui sampai 250km/jam. 

11. Tucuxi

Indonesia sepertinya memang begitu gacor dalam menghasilkan mobil listrik. Pasalnya, memang ada banyak nama merk mobil buatan Indonesia bertenaga listrik. 

Salah satunya adalah Tucuxi yang cukup menarik perhatian publik kala itu. Mobil ini merupakan hasil dari seorang alumni ITS Surabaya. 

Ia adalah Danet Suryatama, sosok yang mengenalkan Tucuxi tahun 2012. Pengenalan mobil ini atas dasar permintaan dari Dahlan Iskan yang pada tahun tersebut masih menjadi Menteri BUMN. 

Tucuxi sendiri sudah memakai baterai Lithium Iron Phosphate yang terkenal sebagai baterai yang tahan untuk menempuh jarak cukup jauh. 

Dalam sekali pengisian daya saja, Tucuxi mampu mencapai 321 kilometer yang mana sudah cukup bagus untuk kategori mobil listrik. 

Baca Juga: Kekurangan Dari Mobil Listrik

12. GEA 

Kemudian, ada GEA (Gulirkan Energi Alternatif) yang merupakan hasil dari pengembangan PT INKA. 

Mesin yang mereka pakai adalah Rusnas (Riset Unggulan Strategi Nasional) yang mana merupakan proyek BPPT. 

Dengan kapasitas mesin 640 cc, tentu GEA menjadi opsi city car terjangkau. Apalagi, harganya memang begitu murah yakni Rp45 jutaan. Sayangnya, kini nama GEA sudah tidak terlalu terdengar karena alasan tertentu. 

13. Mahesa

Pabrik atau produsen mobil asal Indonesia sepertinya begitu memahami berbagai jenis kebutuhan di area pedesaan. 

Terbukti dengan hadirnya Mahesa yang merupakan mobil untuk aktivitas di desa-desa. Perancangnya adalah Sukiyat. 

Kini, Mahesa sudah hadir dengan tiga varian model: double cabin, pick up, dan juga pertanian. 

Soal kapasitasnya memang tak terlalu besar yakni 650 cc dengan diesel 1 piston. Harganya jelas sangat terjangkau karena start dari Rp50 jutaan saja untuk satu modelnya. 

Ternyata, kita semua patut berbangga atas banyaknya nama merk mobil buatan Indonesia yang bahkan sudah berhasil ekspor ribuan unit. 

Berencana Beli Mobil Bekas? Sebaiknya ke Sini!

Jika Anda tertarik membeli mobil bekas, sebaiknya pilih penyedia terpercaya agar dapat unit mobil yang masih berkualitas. 

CarsGallery bisa menjadi pilihan terbaik dengan beragam pilihan unit mobil mulai dari tipe, jenis, model, hingga tahun keluaran yang begitu lengkap. Cek sekarang!

FAQ

Indonesia memproduksi mobil apa saja? 

Banyak, di antaranya Morina, Maleo, Esemka, hingga Mahesa. 

Berapa harga mobil Esemka? 

Mulai dari Rp260 jutaan. 

Apa mobil pertama buatan Indonesia? 

Mobil Mitra atau Mini Transport Rakyat.

Apakah Pertamax Lebih Irit dari Pertalite? Ini Jawabannya!

Perdebatan soal apakah Pertamax lebih irit dari Pertalite sepertinya jadi menarik untuk kami bahas. 

Pasalnya, masih ada yang cukup dilema saat harus mengisi mobil atau kendaraannya dengan Pertalite atau Pertamax. 

Ada yang hanya berpikir mengisi Pertalite karena harganya terjangkau, tapi tak jarang juga yang memilih Pertamax demi kualitas pembakaran yang optimal. 

Sebenarnya, mana yang jauh lebih irit dan apakah ada alasan di balik lebih iritnya suatu jenis bahan bakar? Mari, simak di sini. 

Baca Juga: 7 Jenis Baterai Mobil Listrik yang Ada di Pasaran, Apa Saja? 

Apakah Pertamax Lebih Irit dari Pertalite

Dalam beberapa sumber memang ada dua perbedaan pendapat. Ada yang berkata Pertamax lebih irit, tapi juga beberapa berkata masih lebih irit Pertalite jika mobil yang diisi sudah cukup menggunakan Pertalite saja. 

Namun, secara garis besar pertanyaan lebih irit Pertamax atau Pertalite untuk mobil punya jawabannya, yakni Pertamax dengan alasan yang begitu masuk akal. 

Salah satu alasannya yakni dari segi RON dari masing-masing bahan bakar. RON pada Pertamax memang lebih tinggi daripada RON atau oktan Pertalite. 

Pada Pertamax, nilai oktannya adalah 92. Sedangkan nilai oktan pada Pertalite yakni 90. 

Memang, hanya selisih sedikit. Tapi, bisa menghasilkan performa yang berbeda untuk proses pembakaran. 

Alasan paling masuk akalnya karena dengan tingginya RON pada Pertamax, membuatnya jauh lebih memiliki efektivitas pada proses pembakaran. 

Sehingga, hasilnya adalah Pertamax memang lebih irit penggunaannya daripada pemakaian Pertalite untuk berbagai jenis kendaraan bermotor.

Baca Juga: 6 Kekurangan Mobil Listrik yang Perlu Dipertimbangkan! 

Kenapa Pertamax Lebih Irit dari Pertalite?

Dari uraian di atas, sebenarnya ada satu alasan yang membuat Pertamax lebih irit daripada bahan bakar Pertalite yang menjadi pengganti bensin. Namun, alasan detailnya bisa Anda temukan di sini: 

1. Nilai RON 

Alasan pertama sudah tentu dari segi nilai RON atau oktan yang terkandung dalam masing-masing jenis bahan bakar. 

Sudah jadi rahasia umum bahwa RON di Pertamax itu lebih tinggi. Nilainya adalah 92. Sedangkan RON di Pertalite dua angka lebih rendah daripada RON Pertamax yakni 90. 

Pada Pertamax, nilai RON-nya ini standarnya internasional. Begitu disarankan buat kendaraan dengan kompresi 10:1 – 11:1. 

Bahkan, Pertamax akan bekerja jauh lebih baik untuk kendaraan termasuk mobil yang sudah ada teknologi Electronic Fuel Injection (EFI) atau sederhananya, sudah injeksi. 

Semakin besar nilai RON suatu bahan bakar, maka semakin tinggi juga kualitas pembakaran dari suatu mesin. Baik itu pembakaran di mesin mobil dan juga motor. 

Jika ada RON 92, maka campurannya adalah 92 persen iso-oktana dan 8 persen n-heptana. Semakin kecil campuran n-heptana, maka kerak yang timbul akibat pembakaran juga lebih kecil. 

Hasilnya yakni 92 persen sisanya akan lebih sempurna terbakar. Dengan kata lain, keraknya lebih sedikit, tapi performanya lebih baik. 

Kecilnya kerak yang timbul ini juga meminimalisir masalah di pembakaran mesin sehingga tak heran, pembakaran jauh lebih optimal. 

2. Deterjen di Masing-masing Bahan Bakar

Ternyata, kandungan deterjen di setiap jenis bahan bakar juga berpengaruh atas irit atau tidaknya penggunaan. 

Kandungan deterjen Pertamax ini juga lebih tinggi daripada pengganti Premium, yakni Pertalite. 

Bukan deterjen untuk cuci baju, tapi deterjen di sini tujuannya lebih pada zat yang dapat membersihkan kerak karbon di bagian ruang pembakaran. 

Jadi, jika hasilnya lebih tinggi maka ruang bakar mesin jadi lebih bersih dan kinerjanya pasti optimal. 

Kandungan deterjen yang rendah di Pertalite, mengakibatkan kurang mampunya membersihkan kerak karbon, alhasil butuh lebih banyak cairan untuk membersihkannya agar lebih lancar. 

Maka dari itu, penggunaan satu liter Pertamax bisa berbeda dengan satu liter Pertalite. 

Jika saluran bersih dari kerak karbon, maka kinerja dari mesinnya juga lebih lancar. Sama halnya dengan service rutin pada kendaraan, maka hasilnya jauh lebih irit menggunakan Pertamax daripada Pertalite. 

Baca Juga: 6 Kelebihan Mobil Listrik, Lebih Ramah Lingkungan!

3. Kandungan Etanol

Soal etanol, Pertalite lebih tinggi. Tapi, ini bukan bermakna baik melainkan bisa berdampak buruk. 

Kandungan etanol yang tinggi di Pertalite ini bisa mengakibatkan korosi ke bagian logam mesin kendaraan Anda. 

Kemudian, korosi bisa menyebabkan kinerja mesin rusak jika terus-menerus terjadi. Umur mesin juga lebih pendek dan konsumsi bahan bakarnya jelas lebih banyak. 

Maka dari itu, penggunaan Pertamax bisa lebih irit karena kandungan etanolnya lebih rendah. 

4. Warna Cairan dan Efektivitas Pembakaran

Benar, jarak tempuh Pertamax vs Pertalite lebih baik Pertamax karena warna cairan dan efektivitas pembakarannya. 

Menurut sumber, warna ini bukan sekadar pembeda. Tapi, juga ada pengaruhnya buat mesin. 

Bahan bakar dengan warna tertentu memang berpengaruh ke efektivitas pembakaran mesin. Dalam hal ini, Pertamax juga lebih baik. 

Butuh Mobil yang Mesinnya Masih Terjaga? Ini Solusinya!

Memahami apakah Pertamax lebih irit dari Pertalite ini sebenarnya berguna agar lebih paham kondisi mesin kendaraan. 

Jika lebih sering menggunakan Pertamax, maka jelas kondisi mesinnya lebih baik. Anda bisa memperoleh mobil bekas dengan kondisi serupa di CarsGallery – Tempat Jual Beli Mobil Bekas. Dijamin puas!

Pembatasan Pembelian Pertalite Berlaku 17 Agustus 2024?

Kabar mengenai pembatasan pembelian Pertalite mulai ramai menjadi perbincangan. Apalagi, ada kabar jika prosesnya tarik-ulur yang membuat banyak pihak jadi bingung dengan penerapannya. 

Pembatasan untuk BBM Pertalite ini sebenarnya telah selesai pembahasannya menurut Luhut Binsar Pandjaitan. Tapi, masih belum tahu kapan penerapan pembatasan tersebut akan berlaku. 

Sebelumnya, Menko Marves Luhut Pandjaitan mengabarkan bahwa ketetapan ini berlaku mulai 17 Agustus 2024. 

Pembatasan mengenai pembelian BBM bersubsidi ini merupakan akibat dari APBN yang tengah mengalami defisit. Perkiraannya juga akan terus melebar sampai akhir tahun 2024. 

Baca Juga: Daftar Mobil Baru di GIIAS 2024, Siapkan Budget Anda!

Presiden Sebut Belum Ada Pemikiran Pembatasan

Pembatasan Pertalite mulai kapan? Sebelum menjawabnya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa dari pemerintah sendiri belum ada keputusan soal ini. 

“Ndak, belum ada pemikiran ke sana (pembatasan BBM). Belum rapat juga,” kata Jokowi ketika pers mewawancarainya sebelum ke Abu Dhabi. 

Setali tiga uang dengan pernyataan Jokowi, Arifin Tasrif selaku Menteri ESDM juga menyatakan bahwa belum ada rencana pembatasan pada tanggal yang dikatakan Menko Marves Luhut Panjaitan. 

“Nggak ada batas-batas 17 Agustus,” kata Arifin Tasrif ketika ada di Kantor Kementerian ESDM. 

Menurutnya, mengenai revisi Perpres 191/2014 yang mengatur soal Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM masih ada di pembahasan beberapa menteri.

“Masih di antara tiga menteri,” lanjutnya. 

Rencana awal pembatasan BBM jenis Pertalite ini mulai menjadi perbincangan ketika Luhut Binsar Pandjaitan memberi wacana soal berlakukan pembatasan. 

Namun, Menko Marves juga tidak secara detail menjelaskan soal pembatasan tersebut. 

“Dan juga, pemberian subsidi yang tidak pada tempatnya. Sekarang pertamina sedang menyiapkan. Harapan kita 17 Agustus ini sudah bisa mulai. Di mana orang yang tak berhak dapat subsidi bisa kita kurangi,” menurut Luhut pada akun media sosialnya. 

Begitu juga dengan Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto. Ia menyebut jika tak ada rencana pembatasan seperti wacana yang tersebar pada 17 Agustus 2024. 

Dia juga menegaskan jika pemerintah baru merencanakan sosialisasi agar BBM bersubsidi bisa tepat sasaran dari 1 September 2024. 

Baca Juga: BYD Yangwang U8: Spesifikasi, Fitur, dan Harga Lengkap!

Ketentuan Mobil dan Motor yang Tidak Boleh Mengisi Pertalite

Apakah Pertalite termasuk bahan bakar bersubsidi? Benar, bahan bakar dengan RON 90 ini masih menerima subsidi dari pemerintah. 

Maka dari itu, pemerintah punya kewenangan untuk mengatur pembatasan bahkan menentukan harga dari BBM tersebut. 

Sebelum wacana pembatasan pembelian Pertalite ini mencuat, sebenarnya ada ketentuan mengenai pemberlakuannya. 

Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim, mengungkapkan jika pembatasan ini berlaku untuk mobil yang mesinnya lebih dari 1.400 cc serta sepeda motor dengan mesin lebih dari 150 cc. 

Jika memang skenario ini benar-benar berlaku, maka cukup banyak mobil dan motor yang tidak akan memperoleh izin mengisi Pertalite. 

Baca Juga: Harga BYD Seal Terbaru dan Lengkap di Indonesia

Mobil dan Motor yang Masih Bisa Menggunakan Pertalite

Akhirnya, jika keputusannya akan diterapkan terdapat sejumlah nama mobil dan motor yang memenuhi ketentuan. Intinya, mobilnya tidak sampai 1.400 cc dan kapasitas mesin motor tidak lebih dari 150 cc. Berikut daftarnya: 

Mobil 

  • Agya
  • Calya
  • Raize 
  • Avanza
  • Ayla 
  • Sigra
  • Sirion
  • Rocky
  • Xenia 
  • Ignis
  • S-Presso
  • Brio
  • Picanto
  • Seltos
  • Rio
  • Formo S1
  • Kicks e-Power
  • Magnite
  • Peugeot 2007
  • Audi Q3

Motor

  • Vario 125
  • Honda Scoopy
  • Honda Beat
  • Yamaha Fazzio
  • Beat Street
  • Honda Genio

Tempat Jual Beli Mobil Bekas Terbaik

Jika Anda membutuhkan unit mobil bekas berkualitas dengan garansi, CarsGallery – Tempat Jual Beli Mobil Bekas adalah pilihan yang tepat. Segera hubungi sekarang!

Exit mobile version