Berapa Biaya Turun Mesin Akibat Overheat? Ini Estimasinya!

Overheating pada mobil, bisa menjadi salah satu penyebab dari turun mesin atau overhaul. Ketika mengalaminya, biaya turun mesin akibat overheat yang harus Anda keluarkan mungkin cukup besar. 

Mengenai overheating, ini adalah kondisi ketika suhu dari mobil Anda terus mengalami peningkatan. Bahkan dalam waktu tertentu, dapat melebihi ambang batas normal dari suhu mobil. 

Normalnya, suhu dari mobil itu saat jarum indikator suhu pada mesin tak lebih dari setengahnya. 

Atau bisa juga ketika suhunya cenderung stabil dan tidak naik secara terus-menerus. 

Jika terus-menerus mengalami kenaikan, maka itu menjadi tanda mobil overheating. 

Baca Juga: Rincian Biaya Service Mobil Berkala dan Sesuai Jenisnya

Apakah Overheating Berbahaya untuk Mobil? 

Sebelum membahas soal ongkos jasa turun mesin mobil diesel maupun matic karena overheating, baiknya tahu dulu seberapa bahaya overheating bagi kondisi mobil Anda. 

Jika bertanya berbahaya atau tidak, maka jawabannya pasti berbahaya. Kenapa? Ini alasannya: 

1. Keretakan Blok Mesin

Pertama, overheating di mobil bisa membuat blok mesin mengalami keretakan. Padahal, bagian ini jadi ‘tulang punggung’ utama dari mesin. 

Bagian blok mesin merupakan lokasi di mana silinder berada. Saat kepanasan dan terus bertambah panas dalam waktu lama, maka bagian ini bisa mengalami retak. 

Tentu saja, penyebabnya karena pemuaian bagian logam yang tak merata. Saat blok mesinnya retak, maka cairan-cairan seperti pendingin bahkan oli bisa saja bocor. 

Mesin pun akhirnya kehilangan kompresi dan ini bikin biaya turun mesin mobil matic maupun manual begitu tinggi. 

2. Pecahnya Radiator dan Selang

Radiator dan juga selang pendingin adalah bagian yang penting buat menjaga kestabilan suhu mesin. 

Saat mesinnya terlalu panas, maka cairan inilah yang akan mendidih. Akibatnya, akan ada tekanan yang tinggi ke dalam sistem. 

Jika berkelanjutan, maka selang dan bahkan radiatornya bisa rusak. Nah, saat kedua bagian ini sudah pecah, maka mesin bisa kehilangan performanya agar mendinginkan diri. 

Overheating yang terjadi, bisa semakin parah dan justru makin melebar ke berbagai bagian lain. 

Baca Juga: Service ECU Mobil: Pengertian, Penyebab, dan Estimasi Biaya

3. Melengkungnya Kepala Silinder

Selanjutnya, biaya turun mesin akibat overheat bisa mahal karena kepala silindernya melengkung. 

Bagian kepala silinder ini adalah parts yang menjadi penutup ruang bakar di atas silinder. 

Lantaran terbuat dari aluminium, maka tak heran jika sifatnya gampang memuai ketika terlalu panas. 

Saat mesin mobil Anda panas, bagian ini biasanya melengkung dan membuat mesin mobil kehilangan kompresinya. 

Maka, artinya tenaga atau performa dari mesin akan berkurang, banyak kebocoran cairan ke ruang bakar, dan mesin justru semakin mengalami kerusakan parah. 

4. Pecahnya Gasket Kepala

Kemudian, overheating ini berbahaya karena bisa membuat gasket kepala atau segel antara kepala silinder dan blok silinder pecah. 

Padahal, fungsinya sangat penting agar oli dan cairan pendingin tidak bocor. Nah, ketika mesin overheating, maka gasket ini bisa meleleh atau lebih parah lagi bisa pecah. 

Nantinya, antara oli dan cairan pendingin bisa tercampur dan kerusakan dapat menjalar ke komponen bearing bahkan transmisi. 

Fakta menariknya, ongkos jasa turun mesin mobil menjadi sangat mahal karena masalah ini. 

Bahkan, ini adalah kerusakan termahal yang nanti harus Anda bayar ketika overhaul atau turun mesin. 

Baca Juga: Service Tune Up Mobil Meliputi Pemeriksaan Apa Saja?

Berapa Biaya Turun Mesin Akibat Overheat

Nah, sekarang waktunya menjawab pertanyaan berapa biaya memperbaiki mobil overheat? Jika memang harus overhaul, maka biaya yang harus Anda siapkan memang cukup besar. 

Namun, masih tergantung dengan jenis perbaikannya. Jika dengan cara bubut sejumlah komponen mesinnya, maka bisa Rp300 ribuan – Rp700 ribuan saja. 

Tapi, jika harus melakukan penggantian komponen, maka biaya overhaul karena overheating mesin bisa Rp5 jutaan – Rp20 jutaan. 

Jangan Biarkan Mesin Mobil Overheating dengan Cara Ini

Sudah tahu seberapa mahal biaya turun mesin akibat overheat? Maka, ada baiknya perhatikan serangkaian upaya pencegahan agar tak harus turun mesin karena overheat: 

1. Periksalah Sistem Pendingin Mobil dengan Rutin

Pertama, Anda harus memastikan kondisi dari sistem pendingin secara rutin. Misalnya, rutin cek kipas pendingin, pompa air, radiator, dan termostatnya. 

Cek juga apakah terdapat masalah kebocoran maupun hambatan yang terjadi dalam sistem pendingin.

Ini penting agar sewaktu-waktu Anda ingin bepergian jauh, kondisi sistem pendingin masih optimal dan mencegah overheating ketika dalam perjalanan. 

2. Pakai Coolant yang Sesuai

Kemudian, demi menghindari biaya besar overhaul karena overheating, maka pakai campuran air dan coolant yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan. 

Anda bisa memeriksa buku panduan dan menakar campuran sesuai dengan ketentuannya. 

Upaya ini, cukup efektif utamanya ketika Anda sering menggunakan mobil untuk jarak jauh. 

3. Jangan Terlalu Sering Membebani Mesin 

Cara selanjutnya demi menghindarkan Anda dari biaya mahal untuk overhaul adalah menghindari memberi mesin beban terlalu berat. 

Misalnya saja, Anda sering mengemudi ketika cuaca sedang terik, suka memakai mobil untuk menarik beban berat, atau suka akselerasi secara mendadak. 

Bahkan kebiasaan memakai mobil di RPM yang tinggi secara terus-terusan bisa membuat beban mesin terlalu keras. 

Inilah penyebab yang berpotensi meningkatkan risiko overheating pada mesin mobil. 

4. Pastikan Radiator Bersih

Hal yang sangat penting lainnya adalah memastikan radiator mobil Anda bersih. 

Penting untuk cek bagian ini karena radiator yang tersumbat, bisa terhalangi dalam pembuangan suhu panas secara baik dari mesin mobil. 

Pastikan Mobil Bekas yang Anda Idamkan Tidak Bermasalah!

Mengalami masalah overheating yang menyebabkan mobil harus turun mesin tentu merepotkan. 

Maka, saat Anda membeli mobil bekas, pastikan potensi risiko ini tidak terjadi. Pastikan kondisi mesin, radiator, coolant, dan sistem pendinginnya berjalan normal. 

Jika ingin dapat unitnya, CarsGallery bisa jadi tempat terbaik untuk beli mobil. Kami akan memastikan mobil bekas impian Anda bebas dari masalah serupa.

8 Ciri Mobil Bekas Banjir, Sekali Lihat Langsung Paham!

Pernah dapat tawaran mobil bekas dengan harga miring? Hati-hati, bisa jadi itu mobil bekas banjir. Penting bagi Anda untuk cek dulu ada atau tidaknya ciri mobil bekas banjir pada unit yang mereka tawarkan. 

Saat mobil sudah pernah kena banjir, biasanya ada banyak komponen yang terkendala bahkan mengalami kerusakan parah. 

Pasalnya, ketika banjir seluruh bodi mobil sampai bagian dalam atau mesinnya akan terendam oleh air. 

Jadi, baik bagian eksterior, interior, mesin, transmisi, dan semua bagiannya sudah pasti ada yang bermasalah. 

Saat membelinya, tentu Anda rugi karena efek mobil kena banjir di atas akan mengakibatkan pembengkakan biaya reparasi. Dengan kata lain, Anda harus memperbaiki mobil dengan biaya yang sangat besar. 

Ciri-Ciri Mobil Bekas Banjir

Jika tak ingin dapat mobil bekas banjir atau mobil bekas tabrakan, maka pastikan tidak ada beberapa ciri berikut: 

1. Banyak Bagian Berkarat

Pertama dan yang paling mudah Anda temukan adalah banyak bagian mobil yang berkarat. 

Mungkin tidak mudah untuk tahu bagian yang berkarat, tapi coba cek ke bagian rem tangan dan baut-baut yang ada pada mobil. 

Saat ada indikasi berkarat, kemungkinan besar mobil bekas yang Anda cek sudah pernah kena banjir. 

Selain itu, untuk tahu bagian berkaratnya silakan cek bagian bumper agar kondisinya bisa nampak jelas. 

2. Suara Mesin Mobil Terdengar Kasar

Kelemahan mobil bekas banjir yang patut Anda cek adalah suara mesinnya. Jadi, bukan sekadar dari tampilan bodi atau eksteriornya. 

Penting juga buat tahu seperti apa suara mesin ketika Anda nyalakan. Ciri mobil bekas banjir yakni keluarnya suara kasar dari mesin. 

Alasannya karena air yang masuk ke bagian mesin ketika banjir, biasanya tercampur dengan oli. 

Akhirnya, akan terjadi gesekan antar komponen yang berlebih. Selain, bunyi kasar juga bisa terjadi karena bearing kompresor AC atau pada fan belt. 

Dalam kedua komponen tersebut, ada semacam butiran berlapis gemuk yang berputar. Jika rusak dan pernah terendam air, maka bola besi yang ada akan karatan atau kering. 

Akhirnya, tak heran jika ada suara kasar yang muncul ketika Anda mengendarai menyalakannya. 

3. Interior Mengalami Kerusakan 

Cara cek mobil bekas untuk tahu sudah pernah kena banjir adalah mengamati interior. 

Cirinya adalah meski sudah melalui tahap pembersihan dan pengeringan, kondisi interior masih nampak kurang baik. 

Contohnya, ada banyak noda di bawah karpet dasar mobil, kerusakan door trim, bau tak sedap, jok berjamur, dan sejenisnya.

Jika melihat ciri ini, baiknya undurkan niat membeli mobil bekasnya. 

4. Banting Harga

Sudah jelas, jika Anda mendapat tawaran mobil yang harganya miring dan terlalu murah, maka biasanya kalau bukan bekas tabrakan, mobilnya bekas kena banjir. 

Namun, untuk tahu ini memang susah. Anda harus tahu dulu harga mobil bekas sejenis atau satu tipe di pasaran. 

Setelah itu, baru bandingkan. Jika memang harganya terlampau murah, maka bisa dipastikan itu adalah ciri mobil bekas banjir

5. Ada Sisa Endapan Lumpur

Anda pun harus detail mengeceknya sampai ke bagian kolong mobil. Pasalnya, kolong mobil bekas banjir bisa menampilkan ciri mobil sudah pernah kena banjir atau tidak. 

Biasanya, di bagian kolong mobil, terdapat sisa lumpur maupun pasir yang masih menempel. 

Anda pun bisa cek ke area-area yang sukar dijangkau seperti bawah karpet atau ke bagian dalam rangka. 

Saat mengeceknya dan ternyata ada sisa endapan lumpur, besar kemungkinan jika mobilnya sudah pernah terendam banjir. 

6. Soket Listrik Banyak yang Menguning

Memilih mobil bekas bukan cuma dari standar kilometer yang ideal saja. Tapi, harus memastikan mobil tidak punya masalah karena pernah terendam oleh banjir. 

Nah, ciri lainnya adalah ada beberapa bagian soket listrik yang nampak menguning. Ini adalah indikasi yang cukup jelas. 

Pasalnya, soket listrik itu idealnya warna putih. Namun, jika sudah terlalu lama terendam air, maka warnanya akan berubah jadi kekuningan. 

Jika melihat ada masalah ini, maka tinggalkan penjualnya dan pertimbangkan mencari unit mobil lain. 

7. Cek Asal Mobil 

Kemudian, Anda bisa cek asal mobil. Tujuannya agar bisa memastikan bahwa mobil ini bukan berasal dari area yang rawan kena banjir. 

Jika tahu asal mobilnya, maka Anda bisa cari tahu areanya. Lalu, pastikan di sana tak pernah terjadi banjir seperti di area yang paling rawan. 

Kalau memang asalnya dari daerah rawan, maka pertimbangkan ulang untuk tidak membeli mobil bekasnya. 

8. Cek Riwayat Perawatan Mobil

Siapa yang tak ingin mobil mobil bekas yang masih terawat? Mobil yang begitu dirawat oleh pemilik sebelumnya, pastinya punya catatan historis mengenai service berkalanya. 

Biasanya dapat Anda cek dari perangkat elektronik, jok mobil, mesin, atau juga transmisi. 

Selain itu, cek juga apakah pernah ada riwayat klaim asuransi atau tidak. Jika ada, maka biasanya sudah pernah ada masalah besar termasuk kena banjir atau kecelakaan. 

Jika bersih, terawat, harganya wajar, dan semua ciri mobil bekas banjir tidak Anda temukan, maka itu adalah mobil bekas terbaik yang bisa Anda pilih. 

Cek Mobil Bekas Lebih Mudah dengan Jasa Inspeksi

Sering takut dapat unit mobil bekas yang bekas banjir? Coba gunakan jasa inspeksi mobil bekas dari HaloBengkel. 

Kami punya standar pengecekan nasional yang akan melakukan inspeksi ke lebih dari 175 titik pada mobil. 

Jika lolos, baru akan kami berikan garansi mobil bekas yang bisa Anda perpanjang hingga satu tahun. Hubungi HaloBengkel sekarang!

Wajib Waspada, Ini Cara Mengetahui Mobil Bekas Tabrakan

Ketika berencana membeli mobil bekas, Anda harus paham kondisi mobil. Apakah mobil dalam kondisi baik? Atau terdapat tanda-tanda kerusakan akibat komponen atau bahkan banjir hingga tabrakan? Kenali cara mengetahui mobil bekas tabrakan.

Setelah tabrakan atau kecelakaan, mobil memiliki nilai yang lebih rendah. Hal ini lantaran terdapat kerusakan yang bisa jadi tidak langsung terlihat. Alhasil, mobil memiliki risiko masalah di kemudian hari.

Cara Mengetahui Mobil Bekas Tabrakan

Untuk mengetahui apakah mobil bekas pernah mengalami tabrakan atau tidak, berikut beberapa tanda yang dapat Anda perhatikan.

1. Perbedaan Warna Cat 

Mobil yang pernah mengalami kecelakaan biasanya menunjukkan ciri-ciri mobil bekas tabrakan berupa perbedaan warna cat.

Ketidaksesuaian ini dapat terlihat dari perbedaan warna di area tertentu dibandingkan dengan bagian lainnya, atau perbedaan warna yang lebih halus. 

Beberapa bagian mungkin juga tampak kurang mengkilap daripada bagian mobil lainnya. 

Hal ini merupakan indikasi kuat bahwa mobil tersebut pernah mengalami kecelakaan.

Jika tidak, mengapa seseorang akan mengecat area tertentu dengan warna yang berbeda tanpa alasan yang jelas?

Kemungkinan besar, dealer Anda telah meminimalkan biaya perbaikan, pengecatan yang kurang rapi bisa menjadi salah satu tandanya. 

2. Adanya Karat

Kerusakan kecil pada mobil dapat memicu masalah yang lebih serius dan berjangka panjang. 

Sebagai contoh, goresan ringan pada rangka kendaraan dapat membuat cat mengelupas seiring waktu.

Alhasil, logam di bawahnya terekspos dan rentan menyebabkan terbentuknya karat. Secara ilmiah, karat merupakan oksida besi. 

Ketika logam yang mengandung besi, bersentuhan dengan oksigen, oksida besi mulai terbentuk. 

Seiring berjalannya waktu, karat ini dapat merusak logam pada kendaraan. Dampaknya, tampilan mobil tidak menarik dan secara perlahan melemahkan rangka mobil.

Nah, karat inilah yang perlu Anda waspadai sebagai tanda mobil bekas tabrakan atau ciri-ciri mobil bekas banjir. Jangan sampai pemeriksaan terlewat, pastikan Anda melihat semua bagian mobil dengan seksama.

3. Panel Tidak Seimbang

Ketidakkonsistenan panel mobil bisa Anda identifikasi sebagai cara mengetahui mobil bekas tabrakan

Saat mobil diproduksi di pabrik, semua pintu, spakbor, dan kap dipasang dengan presisi sehingga berada dalam posisi sempurna. 

Posisi ini tetap stabil meskipun mobil digunakan setiap hari. Namun, sebuah kecelakaan dapat mengubah keseimbangan ini. 

Alhasil, panel-panel tersebut tidak lagi sejajar.

Setelah kecelakaan, upaya perbaikan sering kali menyebabkan ketidaksempurnaan pada penempatan panel-panel ini. 

Selain itu, jika Anda melihat lebih dekat, Anda mungkin menemukan celah yang tidak merata di antara setiap panel. 

4. Terdapat Bekas Las

Meskipun pabrikan mengelas beberapa bagian pada rangka mobil, Anda dapat mencari tanda-tanda pengelasan yang tidak rapi untuk mengetahui apakah mobil pernah mengalami kecelakaan. 

Pengelasan yang tidak rapi menunjukkan bahwa kecelakaan tersebut sangat parah sehingga bagian tersebut harus diganti sepenuhnya. 

Selain itu, pengelasan oleh profesional di luar pabrik akan terlihat berbeda daripada dengan pengelasan asli saat produksi. 

Tanda-tanda seperti ini kerap dapat ditemukan di bawah karpet mobil.

Tanda las yang tidak teratur merupakan indikasi bahaya besar saat Anda mempertimbangkan membeli mobil bekas. 

Meskipun dealer mungkin telah menyatakan bahwa mobil tersebut pernah mengalami kecelakaan yang mengharuskan penggantian bagian tertentu, sebaiknya Anda memilih mobil yang tidak mengalami kerusakan semacam itu. 

Risiko membeli mobil bekas tabrakan yang telah mengalami pengelasan semacam ini berisiko tidak mampu menahan kecelakaan berikutnya. 

Dengan kata lain, mobil berisiko menimbulkan bahaya keselamatan yang serius bagi penumpang. 

5. Permukaan Ban Tidak Rata

Cara mengetahui mobil bekas tabrakan selanjutnya bisa Anda amati pada ban. Pada ban, Anda dapat melihat ciri keausan. 

Keausan bisa menjadi tanda bahwa kendaraan tersebut pernah mengalami kecelakaan. 

Ketika sebuah kendaraan terlibat dalam kecelakaan, kerusakan pada suspensi atau komponen lainnya dapat menyebabkan ban aus dengan cara yang tidak merata.

Keausan semacam ini sering kali terjadi pada satu sisi ban lebih cepat dibandingkan sisi lainnya, atau terlihat adanya pola keausan yang tidak wajar.

Memeriksa keausan ban dengan teliti sangatlah penting karena hal ini bisa memberikan gambaran tentang riwayat penggunaan mobil dan potensi masalah yang tersembunyi.

Misalnya, jika ban menunjukkan keausan yang lebih parah di salah satu sisi. Hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah pada alignment atau suspensi yang mungkin telah rusak akibat kecelakaan. 

Keausan ban yang tidak merata juga dapat mempengaruhi kenyamanan berkendara, stabilitas kendaraan, dan kemampuan mobil dalam menangani kondisi jalan yang berbeda. 

6. Tidak Stabil Ketika Dikendarai

Selain melakukan pengecekan fisik, uji berkendara atau test drive adalah langkah penting untuk menilai kondisi mobil bekas. Terlebih jika ada kecurigaan bahwa mobil memiliki tanda mobil pernah kecelakaan.

Selama test drive, perhatikan bagaimana mobil merespons saat dikendarai. Jika mobil terasa tidak nyaman, kurang stabil, atau mengalami getaran yang tidak biasa, bisa jadi ada kerusakan yang belum sepenuhnya diperbaiki akibat kecelakaan.

Ketidaknyamanan ini mungkin disebabkan oleh kerusakan pada sistem suspensi, kerangka yang tidak lagi lurus, atau komponen lain yang terpengaruh akibat benturan. 

Perhatikan juga suara-suara aneh, seperti bunyi berdecit atau ketukan saat mobil melewati jalan bergelombang atau saat berbelok. Hal-hal tersebut bisa menjadi tanda bahwa mobil pernah mengalami kerusakan struktural yang serius. 

Selain itu, Anda bisa memeriksa standar kilometer mobil bekas untuk mengestimasi umur kendaraan. Semakin berumur dan terdapat indikasi kecelakaan, sebaiknya Anda tidak membeli mobil tersebut.

Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk membeli mobil bekas, inspeksi adalah langkah penting yang tidak boleh diabaikan. Inspeksi mobil bekas membantu memeriksa kondisi mobil sehingga harapannya tidak ada masalah tersembunyi.

Selain inspeksi, memilih mobil bekas dengan garansi adalah keputusan cerdas yang memberikan perlindungan ekstra bagi Anda. 

Garansi mobil bekas memastikan bahwa Anda tidak perlu khawatir tentang biaya perbaikan tak terduga yang mungkin muncul setelah pembelian.

Exit mobile version