Risiko Mobil Matik Menerobos Banjir

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Print

Untuk pengemudi, menghadapi hujan dan banjir di jalan sudah menjadi tantangan tersendiri, terutama di kota-kota besar. Ketika air banjir mulai menggenang, banyak pengendara mobil harus

Untuk pengemudi, menghadapi hujan dan banjir di jalan sudah menjadi tantangan tersendiri, terutama di kota-kota besar. Ketika air banjir mulai menggenang, banyak pengendara mobil harus membuat keputusan sulit: apakah mereka harus melanjutkan perjalanan mereka untuk menghindari banjir atau mencari jalan lain. Dibandingkan dengan mobil dengan transmisi manual, pemilik mobil matik harus mempertimbangkan lebih banyak kemungkinan dan risiko saat menerobos banjir.

Untuk alasan apa kendaraan matik rentan terhadap banjir?

Dibandingkan dengan mobil manual, mobil matic memiliki sistem transmisi yang berbeda. Mobil matic memiliki sistem transmisi yang mengatur perpindahan gigi secara otomatis tanpa memerlukan kopling manual. Komponen-komponen dalam sistem ini sangat sensitif terhadap air, terutama saat komponen elektronik atau sistem transmisi terkena lumpur atau kotoran. Ini terutama berlaku untuk pengubah torque, kontrol hidrolik, dan sensor elektronik.

Selain itu, mobil matik memiliki sistem komputer yang mengontrol perpindahan gigi dan kinerja mesin. Air atau korsleting pada komponen ini dapat mengganggu kinerja mobil secara signifikan.

Risiko Utama Menerobos Banjir dengan Mobil Matik

1. Kerusakan pada Sistem Transmisi.

Kerusakan pada sistem transmisi otomatis adalah risiko terbesar yang dihadapi mobil matik saat menerobos banjir. Sistem transmisi mobil matik sangat rumit, dengan banyak bagian yang dirancang khusus untuk mengatur perpindahan gigi dengan tepat. Oli transmisi dapat tercampur dengan air jika air masuk ke dalam transmisi, terutama air yang kotor atau berlumpur. Hal ini menyebabkan gesekan yang tidak terkendali dan kerusakan pada komponen transmisi.

Air masuk ke dalam sistem transmisi dapat menyebabkan slip pada kopling di torque converter, menyebabkan transmisi tidak bekerja dengan baik. Jika ini terjadi, perbaikan transmisi dapat sangat mahal, dan kadang-kadang perlu penggantian seluruh sistem transmisi.

2. Kerusakan pada Komponen Elektronik.

Mobil matik modern memiliki berbagai komponen elektronik untuk mendukung kinerja mesin dan transmisi. Komponen ini mengatur perpindahan gigi, throttle, dan fitur lainnya. Ketika mobil matik terendam atau banjir, komponen elektroniknya dapat terlepas atau rusak.

Selain itu, sensor mobil matik yang terkena air dapat salah membaca kondisi mesin, yang dapat menyebabkan perpindahan gigi yang salah atau transmisi yang tidak berfungsi. Jika terjadi kerusakan ini, mobil mungkin tidak dapat dijalankan atau masuk ke limp mode, mode darurat yang memungkinkan mobil berjalan dengan kecepatan terbatas.

3. Terjadinya Hammer Air pada Mesin.

Dalam situasi banjir, fenomena water hammer adalah salah satu bahaya terbesar bagi semua jenis mesin mobil, termasuk mobil matik. Water hammer terjadi ketika air masuk ke ruang bakar mesin melalui saluran udara (intake) mobil saat mobil melewati genangan yang cukup tinggi. Piston mesin yang bergerak mencoba memampatkan air, tetapi tekanan berlebihan dapat menyebabkan piston, joint rod, atau bahkan blok mesin rusak parah.

Kerusakan yang disebabkan oleh water hammer dapat sangat parah dan membutuhkan biaya perbaikan yang besar. Karena transmisi otomatis membuat pengemudi sulit mengontrol putaran mesin dengan tepat, terutama saat menerobos banjir, mobil matik menghadapi risiko yang lebih besar.

4. Overheating pada Mesin dan Transmisi.

Pada mobil matik, sistem transmisi juga perlu didinginkan untuk menjaga kinerjanya yang optimal. Dalam situasi banjir, pendingin ini dapat terendam, dan aliran udara yang digunakan untuk mendinginkan oli transmisi dapat terganggu, menyebabkan suhu transmisi meningkat.

Jika suhu oli transmisi terlalu tinggi, viskositas oli akan menurun, membuat sistem transmisi lebih rentan terhadap kerusakan. Slip transmisi atau kerusakan yang lebih serius pada komponen transmisi dapat terjadi sebagai akibat dari kondisi ini.

5. Kerusakan pada Sistem Rem dan Komponen Lainnya.

Air dapat merusak sistem pengereman dan komponen suspensi jika mobil menerobos banjir. Ini dapat menyebabkan kinerja rem menurun karena bantalan rem basah atau kehilangan daya cengkeram. Selain itu, jika air masuk ke dalam komponen seperti bearing roda atau bushing dan mereka tidak dibersihkan atau dilumasi ulang segera, mereka juga dapat rusak.

Kerusakan pada rem dan komponen suspensi dapat membahayakan kinerja mobil dan keselamatan pengemudi dan penumpang.

Bagaimana Mengemudi Mobil Matik Menghadapi Genangan Air: Saat hujan atau banjir, menghindari genangan air adalah pilihan terbaik. Namun, jika terpaksa harus melewati genangan air, ini adalah beberapa saran yang dapat Anda gunakan:

Periksa Kedalaman Air: Jika banjir setinggi setengah roda mobil atau mendekati grill depan, Anda harus memastikan bahwa air tidak terlalu dalam.

Laju dengan Kecepatan Stabil: Saat melewati genangan air, jalankan mobil dengan kecepatan yang stabil. Jangan meningkatkan kecepatan terlalu cepat atau menginjak pedal gas terlalu dalam karena ini dapat menyebabkan air masuk ke ruang bakar atau transmisi.

Jika Ada, Gunakan Mode Low Gear (L) Jika Ada: Beberapa mobil matik memiliki mode low gear atau mode manual. Mode ini memastikan putaran mesin tetap stabil, sehingga lebih mudah mengontrol mobil saat melewati genangan air.

Hindari Menginjak Rem Secara Mendadak: Saat melewati banjir, injak rem dengan cepat dapat menyebabkan air masuk ke dalam sistem pengereman. Untuk memastikan bahwa rem kering dan berfungsi dengan baik, coba injak rem dengan perlahan setelah Anda selesai.

Cek Kondisi Mobil Setelah Terkena Banjir: Setelah mobil terjebak dalam banjir, pastikan untuk memeriksa komponen penting seperti oli transmisi, oli mesin, dan komponen elektronik. Jika ada tanda-tanda bahwa air masuk ke sistem, sebaiknya segera periksa mobil di bengkel untuk perbaikan cepat.

Mobil matik sangat rentan terhadap banjir, terutama karena komponen elektronik dan sistem transmisi otomatis rentan terhadap air. Jika air masuk ke ruang bakar atau sistem transmisi, kerusakan serius dapat terjadi yang memerlukan biaya perbaikan yang besar. Risiko seperti water hammer, overheating, dan kerusakan rem adalah beberapa masalah yang dapat muncul jika mobil matik terpaksa melalui banjir.

Hindari jalanan yang tergenang air tinggi jika memang perlu, tetapi jika terpaksa, pastikan untuk menerobos banjir dengan hati-hati dan segera cek mobil Anda untuk menghindari kerusakan serius. Pemilik mobil matik dapat mempertahankan kinerja terbaik dan mengurangi risiko kerusakan akibat banjir dengan melakukan tindakan pencegahan yang tepat.

Other Post

Related Post