Suasana di Balai Kota Jakarta siang itu terasa berbeda dari penyerahan kendaraan dinas pada umumnya. Ada nuansa optimisme yang kuat, seolah Jakarta sedang memulai babak baru dalam pelayanan publiknya. Pemerintah Provinsi DKI terima ambulans listrik pertama, hasil sumbangan dari Yayasan Life After Mine (LINE).
Penyerahan ini menandai langkah awal transformasi layanan darurat ibu kota menuju sistem yang lebih ramah lingkungan dan efisien energi.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung hadir langsung dalam seremoni tersebut. Ia menerima ambulans listrik secara simbolis dari Ketua Yayasan LINE, Mochammad Bihar.
Dalam sambutannya, Pramono menyampaikan bahwa meski unit yang DKI Jakarta terima baru satu, maknanya sangat besar bagi arah kebijakan kota.
“Ini istimewa karena menjadi ambulans yang menggunakan listrik pertama kali. Tahun depan kami akan menambah lima unit lagi,” ujarnya optimistis.
Pernyataan itu mempertegas bahwa Jakarta tak ingin berhenti pada simbol. Pemerintah berkomitmen memperluas penggunaan kendaraan listrik, termasuk untuk sektor pelayanan publik seperti ambulans dan mobil operasional kesehatan.
Baca Juga: Honda StepWGN Masuk Indonesia, MPV Hybrid Premium untuk Pasar Keluarga
Spesifikasi dan Kapabilitas Ambulans Listrik untuk DKI Jakarta
Ambulans listrik yang Pemprov DKI terima tentu bukan sekadar pajangan. Kendaraan ini sudah siap beroperasi di lapangan dengan spesifikasi yang disesuaikan untuk kebutuhan darurat medis.
Dari laporan media, ambulans ini memiliki kapasitas baterai 50 kWh dengan jarak tempuh hingga 250 km dalam satu kali pengisian daya penuh.
Beberapa sumber lain mencatat bahwa dalam kondisi ideal, jarak tempuhnya bisa mencapai 300 km, tergantung pada medan, cuaca, dan beban operasional.
Keunggulan lain dari ambulans ini adalah kemampuan pengisian dayanya. Dengan fitur pengisian cepat (fast charging), baterai dapat terisi dari 20 persen hingga 80 persen hanya dalam waktu 80 menit.
Selain itu, tersedia pula opsi pengisian standar yang dengan menggunakan listrik rumah tangga berdaya 220V dan 16A, menjadikannya fleksibel di berbagai situasi.
Ambulans ini berbasis DFSK Gelora E, salah satu kendaraan listrik serbaguna yang telah mendapatkan modifikasi sesuai kebutuhan medis.
Interiornya lengkap dengan defibrillator, tabung oksigen, perlengkapan P3K, serta sistem pendingin efisien untuk menjaga stabilitas suhu ruang perawatan.
Dengan konfigurasi tersebut, ambulans listrik ini diyakini mampu memberikan pelayanan medis cepat tanpa menimbulkan polusi udara maupun suara, sesuatu yang jarang ada pada kendaraan operasional konvensional.
Baca Juga: Pabrik GAC AION Beroperasi Secara Resmi di Indonesia
Konteks Operasional dan Dampak bagi Layanan Publik Saat DKI Terima Ambulans Listrik Pertama
Sebelum hadirnya ambulans listrik, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah mengoperasikan 96 unit ambulans advance untuk menangani berbagai situasi darurat dan evakuasi medis.
Tambahan satu unit ambulans listrik ini membuat total armada meningkat menjadi 97 unit.
Keberadaan ambulans listrik harapannya menjadi menjadi langkah nyata dalam menekan emisi karbon dari sektor layanan publik.
Pemprov menilai penggunaan energi bersih di bidang kesehatan bisa mendukung target besar Jakarta menjadi kota hijau yang adaptif terhadap perubahan iklim atau climate-resilient city.
Gubernur Pramono menambahkan bahwa Pemprov akan memantau operasional ambulans listrik ini agar berjalan lancar. Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung transisi energi bersih di ibu kota.
Dari pihak pemberi, Ketua LINE, Mochammad Bihar, menjelaskan bahwa bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya lembaga untuk mendorong penggunaan energi berkelanjutan di sektor publik.
Ia menegaskan bahwa kontribusi ini bukan sebatas kegiatan CSR, melainkan langkah konkret untuk mempercepat perubahan.
Ke depan, Pemprov DKI bersama LINE akan memantau performa ambulans ini selama masa operasional awal. Data pemakaian, durasi pengisian, serta efisiensi energi akan menjadi acuan untuk pengembangan unit berikutnya.
Erwin Juntoro memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun di bidang otomotif. Ia menyukai aktivitas memperbaiki, memodifikasi dan tune-up mobil. Selalu update seputar mobil konvensional hingga mobil listrik terbaru.
