Gimana Dampaknya Gak Rutin Cuci Mobil di Musin Hujan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Print

Banyak pemilik mobil percaya bahwa mencuci mobil saat musim hujan itu tidak perlu. Anggapan ini muncul karena beberapa hal, seperti bahwa mobil mungkin menjadi lebih

Banyak pemilik mobil percaya bahwa mencuci mobil saat musim hujan itu tidak perlu. Anggapan ini muncul karena beberapa hal, seperti bahwa mobil mungkin menjadi lebih kotor jika air menggenang di jalan atau, lebih parahnya, banjir.

Sangat wajar untuk merasa waspada, tetapi tahukah kamu kalau kita tidak melakukan cuci mobil secara teratur saat musim hujan, itu dapat berdampak buruk?

Yuk mari kita simak, tentang hal-hal berikut tentang air hujan: 

  • Kandungan yang ada di air hujan.

Jumlah air hujan mungkin tidak sama di setiap tempat. Air hujan di daerah pesisir pantai pasti mengandung garam yang lebih tinggi daripada air hujan di daerah pegunungan. Selain itu, jumlah zat kimia yang terkandung dalam air hujan mungkin berbeda dari satu tempat ke tempat lain. 

  • Zat yang bisa asam. 

Biasanya, air hujan mengandung dua zat asam: asam nitrat dan asam zulfat. Asam nitrat biasanya ditemukan dalam air hujan pada pH 6, tetapi kandungan asam zulfat dapat meningkat hingga pH 5 atau lebih rendah jika limbah pabrik mencemari lingkungan sekitar.

  • Garam.

Air hujan tidak hanya mengandung asam, tetapi juga mengandung jumlah garam yang normal. Karena uap laut langsung turun sebagai hujan, kandungan garam dapat meningkat jika hujan terjadi di daerah pesisir pantai.

  • Karbon.

Air hujan juga mengandung zat karbon. Zat karbon ini terdiri dari silika dan debu lepas, yang mengikat molekul air dan membentuk hujan.

  • Mineral.

Ternyata mineral air hujan juga mengandung mineral seperti kalsium dan magnesium dalam jumlah kecil. Dalam kebanyakan kasus, kadar kimia dalam air hujan berada di bawah ambang yang dapat diterima.

  • Zat yang padat. 

Terakhir, air hujan juga mengandung gas dan zat padat seperti debu atau zat yang mudah larut. Namun, tentu saja, semua bahan ini masih berada di luar batas wajar.

Bahaya jika tidak rutin mencuci mobil saat musim hujan: air hujan memiliki kandungan yang tinggi, meskipun terlihat bersih. Jika air hujan tetap menempel pada mobil tanpa dicuci segera, beberapa masalah berikut akan muncul.

  • Jamur air.

Jika mobil dibiarkan sampai mengering setelah hujan, jamur air ini bisa muncul. Jamur bercak putih biasanya menempel pada body dan kaca mobil. Jamur tidak dapat dihilangkan hanya dengan air atau mencuci mobil. Perlu cairan jamur air khusus untuk membuangnya.

Namun, jika kamu ingin menggunakan cairan penghilang jamur air, pastikan untuk menggunakan merek yang baik yang dibuat khusus untuk mobil. Jika kamu menggunakan merek asal, coating dan cat mobil bahkan bisa rusak. Cairan tersebut juga dapat membuat kaca mobil buram.

  • Karat.

Saat hujan, mobil mungkin terkena cipratan air yang terkontaminasi lumpur. Selain itu, ada kandungan garam dan zat asam dalam air hujan, yang dapat menyebabkan karat pada logam dan besi. 

Jadi, saat kamu berada di rumah, siram mobil kamu dengan air bersih segera. Setelah bersih tanpa sabun, lap dengan kanebo agar kering. Munculnya karat dapat dicegah. Jika perlu, semprotkan anti karat untuk memaksimalkan perlindungan.

  • Cat hujan pudar.

Cat hujan pudar ini yang menempel pada bodi mobil mengandung zat kimia. Ini pasti akan membuat cat mobil menjadi kusam jika dibiarkan mengering sendiri. Mencuci mobil secara teratur saat hujan adalah cara terbaik untuk mencegah hal ini terjadi.

Rekomendasi bengkel mobil Balikpapan no 1 Halobengkel

 

Other Post

Related Post