Perbedaan Coolant dan Air Biasa untuk Radiator Mobil

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Print

Radiator adalah bagian penting dari sistem pendingin mesin mobil karena berfungsi untuk menjaga suhu mesin tetap stabil. Tanpa sistem pendingin yang baik, mesin dapat panas

Radiator adalah bagian penting dari sistem pendingin mesin mobil karena berfungsi untuk menjaga suhu mesin tetap stabil. Tanpa sistem pendingin yang baik, mesin dapat panas terlalu cepat atau terlalu panas, yang dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan. Baik air coolant maupun air biasa digunakan dalam radiator untuk menyerap panas mesin dan menyebarkannya melalui radiator, di mana ia kemudian didinginkan oleh kipas radiator atau udara di sekitarnya.

Namun, banyak pemilik mobil masih bingung tentang mana yang lebih baik untuk digunakan dari coolant dan air biasa. Artikel ini akan membahas fungsi, perbedaan, kelebihan, dan kekurangan kedua cairan ini.

Apa sebenarnya coolant?

Coolant adalah cairan pendingin khusus yang digunakan untuk menjaga suhu mesin pada tingkat yang paling ideal. Dalam kebanyakan kasus, coolant terdiri dari campuran air dan etilen glikol atau propilen glikol, serta zat aditif seperti anti-karat, anti-korosi, dan anti-beku. Cairan ini dibuat khusus untuk mencegah mesin membeku atau terlalu panas.

Sebagian besar coolant memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada air biasa, yang memungkinkannya menahan suhu yang sangat tinggi tanpa menguap. Titik bekunya yang lebih rendah juga membuatnya cocok untuk digunakan dalam berbagai kondisi cuaca, termasuk cuaca yang sangat panas.

Apa Jenis Air yang Biasa Digunakan di Radiator?

Air biasa untuk radiator biasanya berasal dari air keran atau sumur yang langsung diisikan ke dalam sistem pendingin. Air biasa, yang berasal dari sumber keran, biasanya mengandung mineral seperti kapur, magnesium, atau zat lainnya yang dapat menyebabkan kerak pada saluran radiator. Namun, air biasa mampu menyerap panas.

Air biasa masih dapat digunakan untuk radiator dalam situasi darurat, tetapi penggunaan terus-menerus air biasa dapat menyebabkan masalah jangka panjang dengan sistem pendingin mobil.

Perbedaan Antara Coolant dan Air Biasa

1. Titik Didih.

Air biasa memiliki titik didih 100°C pada tekanan atmosfer normal, tetapi suhu mesin mobil bisa lebih tinggi, sehingga air biasa di radiator dapat mendidih dengan cepat, terutama saat mesin bekerja keras.

Sebaliknya, cairan pendingin memiliki titik didih yang lebih tinggi (antara 120 dan 130 °C, bergantung pada komposisinya), yang memungkinkannya bertahan dalam kondisi panas ekstrim tanpa cepat menguap. Titik didih yang lebih tinggi sangat penting untuk menjaga suhu mesin tetap stabil.

2. Air pendingin memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan air biasa.

Air biasa akan membeku pada suhu di bawah 0 derajat Celcius, yang dapat menjadi masalah jika mobil digunakan di lingkungan bersuhu rendah atau musim dingin. Air yang membeku dalam sistem pendingin juga dapat mengembang dan merusak saluran atau bagian radiator.

Coolant mengandung zat anti-beku, yang membuatnya lebih aman untuk digunakan di tempat dengan suhu tinggi karena mencegah cairan membeku pada suhu rendah. Titik beku coolant dapat berkisar dari -30 °C hingga -40 °C, tergantung pada jenis zat anti-beku yang digunakan.

3. Kemampuan Mencegah Karat dan Korosi.

Air biasa, terutama air keran, mengandung mineral yang dapat menyebabkan kerak di dalam radiator, yang menghambat aliran cairan dan menurunkan efisiensi pendinginan. Mineral dalam air juga dapat menyebabkan logam di dalam radiator karat dan korosi, yang berpotensi menyebabkan kebocoran.

Coolant dibuat dengan zat anti-karat dan anti-korosi yang melindungi radiator dan saluran pendingin mobil dari karat dan korosi, memperpanjang umur radiator.

4. Komparasi.

Air biasa sebenarnya dapat mendinginkan dengan baik, terutama dalam situasi darurat, tetapi dalam jangka panjang, coolant lebih efisien dalam menyerap dan melepaskan panas daripada air biasa. Coolant berkualitas tinggi menyerap panas mesin dengan cepat dan melepaskannya saat melalui radiator, menjaga suhu mesin stabil dan mencegah overheating.

Pada awalnya, air biasa mungkin berfungsi dengan baik, tetapi seiring waktu, kerak dan korosi pada saluran radiator akan menyebabkan kinerja pendinginan menurun.

5. Pengaruh terhadap Sistem Pendingin.

Air biasa mengandung mineral yang dapat menyebabkan kerak, jadi jika air digunakan dalam waktu yang lama, itu dapat merusak saluran radiator dan bagian lainnya. Kerak menumpuk akan menghambat aliran cairan, menurunkan kinerja pendinginan, dan meningkatkan risiko overheating. Sebaliknya, coolant dibuat agar saluran tetap bersih dan tidak meninggalkan residu.

Kekurangan dan Kelebihan Menggunakan Penghangat: Kelebihan Penghangat:

Memiliki titik didih dan titik beku yang lebih rendah, yang mencegah karat dan korosi pada bagian radiator, dengan mudah menyerap dan melepaskan panas, dan aman untuk digunakan dalam berbagai kondisi cuaca ekstrim. Kekurangan coolant:

Kekurangan Menggunakan Air Biasa: Lebih mahal daripada air biasa, perlu diganti secara berkala, dan perlu dirawat dengan benar untuk menghindari kontaminasi

Sangat murah dan mudah didapat, dan dapat digunakan sebagai cairan darurat dalam situasi darurat di mana air tidak tersedia.

Memiliki titik didih dan titik beku standar yang tidak cocok untuk suhu ekstrim, menyebabkan karat, korosi, dan kerak yang menumpuk di radiator, dan tidak efektif dalam mempertahankan suhu mesin dalam jangka panjang. Kapan Harus Menggunakan Coolant dan Kapan Harus Menggunakan Air Biasa?

Coolant membantu menjaga sistem pendingin mobil bekerja dengan baik, terutama jika Anda sering berkendara jarak jauh atau melalui medan yang berat. Ini juga mencegah mesin terlalu panas dan melindungi bagian radiator dari korosi dan karat.

Jika coolant habis dan Anda tidak dapat menggunakannya, air biasa dapat digunakan sebagai cairan darurat. Namun, usahakan untuk mengganti air biasa dengan coolant sesegera mungkin agar sistem pendingin mobil tetap aman.

Memilih coolant atau air biasa untuk radiator mobil tergantung pada situasi. Secara umum, coolant adalah pilihan yang lebih baik karena dibuat untuk melindungi dan menjaga sistem pendingin untuk waktu yang lama. Coolant memiliki titik didih yang lebih tinggi dan titik beku yang lebih rendah, dan juga melindungi sistem dari korosi dan karat. Air biasa sebaiknya tidak digunakan jangka panjang, dan hanya digunakan dalam situasi darurat.

Penggunaan coolant yang tepat dan penggantian cairan pendingin secara teratur dapat membantu radiator bertahan lebih lama dan menjaga mesin bekerja dengan baik.

Other Post

Related Post