Pernah terpikir kenapa harga mobil di Indonesia mahal? Jika belum, Anda bisa cek berbagai alasan mengapa harga kendaraan roda empat ini begitu tak terjangkau buat kalangan biasa.
Padahal, di banyak negara maju hampir semua orang bisa menjangkau harga mobil untuk kebutuhan harian.
Sekadar perbandingan saja tepatnya tahun 2012 yang jadi awal kemunculan Toyota Yaris. Di Amerika Serikat, mobilnya sekitar Rp73 jutaan. Sedangkan di Indonesia, mencapai Rp118 juta rupiah.
Bayangkan, di negara yang rata-rata penghasilan penduduknya rendah justru harga mobilnya lebih tinggi. Dengan ini tentu memicu Anda untuk bertanya, sebenarnya kenapa harga mobil di Indonesia lebih mahal?
Baca Juga: Hasil Tes Hyundai All-new KONA Electric Tempuh 420 Km
Daftar Isi :
ToggleKenapa Harga Mobil di Indonesia Mahal?
Setelah meriset tentang penyebabnya, kami menemukan beberapa alasan mengapa harga kendaraan beroda 4 di Indonesia begitu tinggi. Alasannya karena ini:
1. Pajak dan Bea Masuk yang Tinggi untuk Barang Impor
Tentu, ini jadi faktor utama mengapa harga mobil sangat tinggi di Indonesia. Tak hanya mobil, tapi hampir semua barang impor harganya terbilang tinggi di Indonesia.
Sudah jadi kewajiban warga negara buat bayar pajak sesuai dengan barang yang dimiliki.
Nah, mobil di Indonesia masih termasuk barang mewah. Jadi, barang tersebut masih kena Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPNBM).
Jadi, 10% dari harga mobil tersebut adalah untuk Pajak. Tak hanya itu, ada pula biaya bea cukai impor mobil yang juga terbilang mahal. Apalagi kebanyakan tak Indonesia produksi sendiri.
Maka mobil-mobil yang impor itu juga harus bayar bea cukai. Dari Thailand saja, bayarnya 5% untuk bea cukai.
Setidaknya 15% biaya yang Anda bayarkan saat beli mobil adalah untuk Pajak dan juga Bea Cukai.
Tapi, bagaimana kalau perakitannya di Indonesia? Bukankah akan lebih murah? Tidak juga karena masih harus bayar pajak dan bea cukai.
Pasalnya, suku cadang yang terpakai masih impor juga. Ini yang jadi salah satu alasan mengapa harga mobil di Indonesia mahal.
2. Permintaan yang Tinggi
Loh, mengapa permintaan tinggi justru membuat harganya mahal? Benar, kenapa harga mobil di Indonesia mahal salah satunya karena permintaannya tinggi.
Apalagi, mobil bukan cuma jadi kendaraan harian. Tapi, banyak pula yang membelinya bukan karena fungsi, melainkan sebagai pembuktian status sosial.
Lantaran permintaan yang tinggi dan memahami bahwa kecenderungan orang Indonesia menjadikannya sebagai ajang menampilkan kelas sosial, maka tak heran produsen bisa menetapkan harga tinggi.
Keputusan ini mungkin tak masuk akal, tapi justru setelah harganya naik, permintaannya justru semakin tinggi karena anggapan mobil itu sesuatu yang eksklusif.
Padahal, jika mobil dianggap hanya sebagai sarana dan kendaraan untuk aktivitas harian, ini tak akan terjadi.
Baca Juga: Mitsubishi Xpander Dijadikan Mobil Jenazah di Meksiko
3. Regulasi dan Kebijakan Pemerintah
Kenapa mobil di Indonesia mahal salah satunya karena regulasi sekaligus kebijakan dari pemerintah.
Kini, Indonesia sudah menerapkan standar Euro-4 untuk emisi. Jadi, standar ini pemerintah terapkan untuk mengurangi emisi yang berdampak negatif ke lingkungan.
Emisi Euro-4 ini juga demi mengurangi batas emisi partikulat dan nitrogen oksida di mesin bensin dan juga diesel.
Nah, dengan adanya standar yang ketat ini, maka tentu ada teknologi yang harus perusahaan produsen mobil terapkan. Sudah pasti pengaplikasian tersebut akan berpengaruh terhadap cost produksi atau biaya operasional.
Perusahaan mobil masih harus menyesuaikan komponen, melakukan riset, dan sejenisnya hingga menemukan suku cadang yang sesuai. Terutama buat mobil-mobil yang akan terjual di Indonesia.
Jadi, demi memenuhi standar Euro-4, maka harganya sudah pasti mereka naikkan mengingat kebutuhan akan penekanan emisi dari kendaraan.
Dengan ini tak lagi membuat kita heran kenapa harga mobil di Indonesia mahal.
4. Skala Ekonomi
Kemudian, ada pula alasan skala ekonomi yang bikin harga mobil-mobil di Indonesia terbilang lebih mahal dari negara lain, bahkan lebih mahal dari Thailand.
Mengapa skala ekonomi? Sebab di Indonesia masih tak banyak pabrik produksi mobil berskala sangat besar.
Seperti pelajaran ekonomi, semakin besar skala produksinya, maka cost produksi bisa lebih kecil.
Hal itu juga kemudian yang membuat produksi per unit bisa lebih rendah. Tapi, di Indonesia belum punya pabrik yang sangat besar selain yang kini sudah ada.
Skalanya juga mungkin tak sebanyak di negara-negara lain. Jadi, cost produksi per unitnya sangat tinggi dan langsung berdampak pada penetapan harga mobilnya.
Baca Juga: Begini Cara Daftar QR Code Pertalite, Siapkan KTP dan STNK!
5. Nilai Tukar
Terakhir yang juga berpengaruh yakni nilai tukar mata uang. Indonesia punya mata uang rupiah yang seringkali melemah di depan mata uang negara lain. Termasuk negara yang paling banyak ekspor mobil ke Indonesia.
Ternyata, ini juga menjadi salah satu sebab kenapa harga mobil di Indonesia mahal.
Tapi, harga yang mahal harusnya tak lagi jadi alasan karena kini, sudah banyak mobil bekas berkualitas dengan harga terjangkau.
Jika merasa harga mobil baru terlalu mahal untuk Anda, maka pertimbangkan beli mobil bekas di CarsGallery saja. Kami jamin harganya kompetitif!
Erwin Juntoro memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun di bidang otomotif. Ia menyukai aktivitas memperbaiki, memodifikasi dan tune-up mobil. Selalu update seputar mobil konvensional hingga mobil listrik terbaru.