Daftar Derajat Pengapian Motor Standar 2 Tak dan 4 Tak

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Print

Memahami daftar derajat pengapian motor standar akan membuat Anda punya kendaraan yang efisien, performa mesin lebih baik, dan bisa mengatur gas buang. Di sepeda motor

Memahami daftar derajat pengapian motor standar akan membuat Anda punya kendaraan yang efisien, performa mesin lebih baik, dan bisa mengatur gas buang. 

Di sepeda motor standar, umumnya derajat pengapian sudah ditentukan dari pabrikan. Tujuannya adalah performa dan efisiensi bahan bakar yang seimbang. 

Derajat pengapian itu sendiri, sering dapat sebutan sebagai timing pengapian. Ini adalah sudut ketika busi memercikkan bunga api sebelum akhirnya piston mencapai Titik Mati Atas (TMA). 

Baca Juga: Begini Ciri Ciri Suara Mesin jika Pengapian Terlalu Maju!

Pengaruh Derajat Pengapian terhadap Kinerja Mesin

Menentukan derajat pengapian yang tepat begitu penting buat memastikan campuran antara bahan bakar dan juga udara bisa terbakar efisien. 

Jika timingnya terlalu awal, maka efeknya bisa terjadi detonasi atau knocking. Hal itu terjadi karena tekanan pembakaran meningkat sebelum piston mencapai TMA. 

Tapi, jika timing pengapian Jupiter Z standar atau motor lain yang timingnya standar, efeknya efisiensi dan tenaga mesin bisa berkurang. 

Hal ini terjadi karena pembakaran mungkin belum selesai ketika pistonnya bergerak ke bawah. 

Baca Juga: Cari Tahu Tune Up Mobil Apa Saja yang Perlu Diperhatikan

Daftar Derajat Pengapian Motor Standar

Kami akan membagi daftar derajatnya berdasarkan dua jenis motor yakni motor 2 tak dan juga motor 4 tak. Berikut ini rinciannya: 

1. Motor 2 Tak

  • Motor bebek: 20° – 22° BTDC
  • Motor sport: 18° – 20° BTDC
  • Motor matic: 16° – 18° BTDC

2. Motor 4 Tak

Perbedaan derajat pengapian pada motor 4 tak dan dua tak adalah adanya pertimbangan RPM. 

Benar, jika kebutuhannya untuk 4 tak, maka Anda harus menghitung RPM-nya lebih dulu. Berikut ini rinciannya: 

  • Pada putaran 1.000 – 3.000 RPM: 8 – 15 derajat
  • Putaran 4.000 RPM ke atas: 25 – 30 derajat

Kalau Anda butuh daftar derajat pengapian motor standar Honda, maka bisa pakai referensi di atas. 

Hanya saja, Anda perlu menyesuaikan derajatnya dengan tipe motor yang digunakan. 

Baca Juga: Ternyata Ini Yang Bikin Mobil Gagal Nanjak

Variasi Derajat Pengapian di Berbagai Kondisi

Sebenarnya, derajat pengapian itu sifatnya bisa berubah dan tidak bersifat tetap. Pasalnya, harus menyesuaikan kondisi. Sejumlah faktor ini bisa mempengaruhi derajat pengapian: 

1. RPM (Putaran Mesin)

Pada RPM rendah, pengapian biasanya terjadi pada 8-15 derajat sebelum TMA. Namun, saat RPM meningkat, pengapian dimajukan menjadi 25-30 derajat sebelum TMA untuk mengimbangi kecepatan mesin yang lebih tinggi.

2. Rasio Kompresi

Mesin dengan rasio kompresi tinggi biasanya memerlukan pengapian yang lebih maju untuk memastikan pembakaran yang lengkap. 

Misalnya, mesin dengan rasio kompresi 11:1 dan menggunakan bahan bakar beroktan tinggi mungkin memerlukan timing pengapian antara 35-40 derajat sebelum TMA. 

3. Modifikasi Mesin

Perubahan seperti peningkatan kapasitas mesin (bore-up) atau penggunaan noken as dengan durasi besar dapat mempengaruhi kebutuhan timing pengapian. 

Misalnya, skutik bore-up 150 cc mungkin memerlukan penyesuaian kurva pengapian untuk mencapai performa optimal.

Jadi, itulah daftar derajat pengapian motor standar yang bisa jadi referensi.

Other Post

Related Post