Ada kabar dari Negeri Ginseng. Harga mobil listrik bekas di Korea jatuh tepatnya setelah kasus kebakaran di Incheon.
Kasus tersebut membuat satu negara heboh dan menjadikannya sebagai perbincangan.
Harga jual kembali atau resale value dari mobil listrik, pada kondisi normal sebelumnya memang sudah tidak terlalu bagus.
Depresiasi harga mobil bekas di Korea Selatan memiliki nilai dari tahun ke tahun lebih besar daripada mobil biasa atau konvensional.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Oli Innova Reborn Diesel untuk Jaga Performa
Masalah Kebakaran Terpicu karena Kebakaran Mobil Mercedes-Benz
Kondisi ini makin membuat Korea Selatan lebih parah. Apalagi setelah Mercedes-Benz EQE mengalami kebakaran dan justru ikut membakar hampir seluruh area parkir di suatu apartemen.
Apartemen yang terbakar terletak di area Incheon. Kejadian kebakaran ini telah terjadi pada 1 Agustus 2024 kemarin.
Atas kejadian ini, maka harga mobil listrik di Negeri Ginseng ini semakin terpuruk. Efeknya tentu pada para pedagang atau penjual mobil bekas yang ada di sana.
Cho, seorang pedagang mobil bekas di Pasar Jang Han Pyeong berkata jika kini, hanya ada segelintir pihak saja yang mau membeli mobil bekas,
“Harga mobil listrik bekas telah ambruk karena cuma beberapa orang yang mau membelinya sekarang,” katanya.
Baca Juga: Berapa Kapasitas Oli Mesin Innova Reborn Diesel? Cek Yuk!
Harga Mobil Listrik Korea Selatan Terjun Bebas
Setelah terpicu dengan kejadian terbakarnya mobil listrik, maka dampaknya adalah pada minat masyarakat atas mobil modern ini.
Dampaknya memang signifikan karena ikut menurunkan harga pasaran mobil listrik bekas.
Contohnya, Mercedes-Benz yang tahun 2022 lalu di Korea Selatan, awalnya 60 juta won atau sekitar Rp694 jutaan dalam rupiah.
Namun, tak lama setelah kebakaran kemarin, harganya menjadi 54 juta won atau menjadi Rp625 jutaan.
Penurunan harga hingga 6 juta won ini bukan ukuran yang kecil. Tapi, memang terbilang besar karena pasar mobil listrik seharusnya masih cukup tinggi.
Harga mobil listrik bekas di Korea jatuh ini karena munculnya sentimen negatif di antara konsumen dan skalanya cukup masif.
Padahal, Korea Selatan awalnya termasuk pasar yang begitu menjanjikan untuk mobil listrik.
Baca Juga: 3 Ciri Ciri Suara Mesin Jika Pengapian Terlalu Maju
Terbakarnya Mobil Listrik Jadi Pemicu Kekhawatiran
Meski pemerintah juga mendukung industri baterai dan berminat untuk mengadopsi mobil listrik, tapi kondisi berkata lain.
Terdapat survei dari Consumer Insight yang menampilkan jika banyak kekhawatiran atas orang-orang Korea Selatan atas mobil listrik.
Setidaknya, 6 dari 10 pemilik mobil listrik yang menjadi respondennya merasa khawatir jika mobilnya terbakar dan justru merugikan orang lain. Apalagi, jika harus membayarkan kompensasi atas kebakaran tersebut.
Tentunya, kini konsumen Korea Selatan akan mobil listrik sangat meragukan tingkat keamanan dari kendaraan yang digadang-gadang menjadi mobil masa depan ini.
Menurut institut otomotif di Korea Selatan, konsumen mobil listrik mengalami penurunan hingga nyaris separuh setelah insiden ini terjadi.
Erwin Juntoro memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun di bidang otomotif. Ia menyukai aktivitas memperbaiki, memodifikasi dan tune-up mobil. Selalu update seputar mobil konvensional hingga mobil listrik terbaru.