Seiring kemajuan teknologi yang makin pesat, industri otomotif di dunia mulai beralih dari kendaraan bahan bakar konvensional ke kendaraan listrik. Termasuk Indonesia yang mulai berpindah ke mobil listrik. Tapi, tahukah Anda kekurangan mobil listrik?
Seperti namanya, mobil listrik adalah kendaraan yang menggunakan listrik sebagai sumber energinya. Jika mobil konvensional memakai bensin sebagai bahan bakar, mobil listrik memanfaatkan baterai yang dapat diisi ulang sebagai bahan bakarnya.
Penggunaan mobil listrik ini bertujuan untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Apalagi, kendaraan listrik dapat mengurangi emisi yang berdampak buruk terhadap lingkungan.
Baca juga: Penjualan Mobil Listrik di Eropa Turun, Apa Alasannya?
Daftar Isi :
ToggleKekurangan Mobil Listrik
Sejak terbitnya Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, kini sudah banyak mobil atau motor listrik yang beredar di pasaran.
Kelebihan mobil listrik memang ramah lingkungan dan minim perawatan, namun Anda juga harus tetap mempertimbangkan dari sisi kekurangannya. Berikut adalah kekurangan kendaraan mobil listrik.
1. Harga Mobil Listrik Terbilang Mahal
Bagi sebagian orang, mobil listrik terbilang relatif mahal daripada mobil konvensional. Harga yang paling murah mulai dari dua ratus jutaan. Misalnya seperti mobil Wuling Air EV dengan harga sekitar Rp206 – Rp299,5 juta.
Akibat harganya yang mahal inilah orang-orang masih ragu untuk beralih ke mobil listrik. Apalagi jika Anda hendak mengincar mobil dengan spesifikasi lebih tinggi seperti Hyundai Ioniq 5 harganya sudah menyentuh Rp759 – Rp870 juta.
Tentu dengan range harga yang sedemikian tingginya, beberapa orang lebih memilih membeli mobil biasa dengan budget terbatas. Namun, jika memiliki budget yang sesuai, tidak ada salahnya untuk membeli mobil listrik.
2. Isi Daya Baterai Cukup Lama
Cara kerja mobil listrik adalah dengan memanfaatkan baterai yang telah diisi ulang agar bisa beroperasi. Maka dari itu, sebagai pengguna kendaraan listrik Anda perlu rajin mengisi daya baterai.
Masalahnya, mengecas baterai mobil listrik bisa memakan waktu cukup lama, yakni berjam-jam. Bahkan jika Anda mengisinya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) tetap butuh 1 sampai 2 jam supaya baterai penuh.
Jika membandingkannya dengan mengisi ulang bensin di SPBU yang tidak sampai setengah jam ketika tidak macet, tentu pengisian daya baterai mobil listrik ini cukup lama. Jadi, Anda harus banyak bersabar dan telaten ketika mengecas baterai.
3. Jarak Tempuh Terbatas
Kekurangan mobil listrik yang mesti Anda pertimbangkan lagi adalah dari sisi jangkauan tempuhnya. Jika Anda terbiasa mengemudi untuk keperluan jarak jauh, mungkin akan sedikit kesulitan memakai mobil listrik.
Berbeda dari mobil biasa yang dapat menempuh rata-rata 480 ribuan kilometer saat tangki bensin penuh, mobil listrik hanya bisa menempuh jarak 96 – 193 ribuan kilometer per pengisian daya.
Jadi, Anda harus mengisi ulang daya selama beberapa jam hingga penuh untuk melanjutkan perjalanan. Dilihat dari efisiensi waktu, mobil listrik akan memakan waktu lebih lama untuk sampai di tempat tujuan di luar rata-rata jarak tempuhnya.
Baca juga: Wajib Tahu! Berikut Komponen Mobil Listrik dan Fungsinya
4. Tempat Pengisian Daya Sedikit
Hal yang penting dari mobil listrik adalah baterainya. Anda harus memastikan bahwa daya baterai cukup untuk digunakan selama berkendara. Namun, sayangnya kekurangan mobil listrik adalah tempat pengisian dayanya yang masih sedikit.
Dilansir dari situs PLN, hingga akhir tahun 2023 SPKLU yang beroperasi sudah ada sebanyak 1.081 unit baik dari milik PLN sendiri, mitra, dan swasta.
Padahal jumlah kendaraan listrik atau electric vehicle yang beroperasi di Indonesia lebih dari 60 ribu unit. Angka tersebut tentu berbanding jauh dengan jumlah stasiun pengisi daya yang tersebar.
Maka dari itu, cara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatasi kekurangan mobil listrik ini adalah dengan terus mengupayakan pertambahan unit SPKLU di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan kendaraan listrik.
5. Harga Baterai Mahal
Baterai merupakan komponen yang paling vital dalam mobil listrik. Sebab tanpa adanya baterai yang terisi, mobil tidak bisa beroperasi.
Nah, yang menjadi minus mobil listrik adalah harga baterainya yang mahal sehingga harga mobil listriknya juga tinggi.
Rata-rata harga baterai mobil listrik dibanderol mulai dari ratusan juta hingga miliaran.
Angka tersebut tentu terbilang tinggi dan hanya bisa kalangan tertentu jangkau. Apalagi, baterai cenderung lebih mahal harganya jika kapasitasnya semakin besar.
Sebagai contoh baterai Toyota bZ4X harga baterainya mencapai Rp540 juta. Kapasitas baterai tersebut yakni 71,4 kWh dan bisa menempuh hingga 500 km.
Contoh lainnya adalah baterai Wuling Air EV varian Long Range yang harganya mendekati Rp 100 juta. Jika dibandingkan dengan Toyota bZ4X, kapasitas baterai Wuling Air EV Long Range hanya 26,7 kWH sehingga harganya lebih murah.
Baca juga: BYD Sea Lion 07, SUV Listrik Mewah Hanya Rp400 Jutaan
6. Limbah Baterai
Kekurangan mobil listrik bagi lingkungan adalah dapat menyebabkan limbah. Electric vehicle memang tidak menghasilkan emisi, tapi kendaraan listrik ini tetap menimbulkan limbah baterai.
Sebab, ketika masa baterai sudah berakhir maka baterai perlu diganti. Nah, baterai lama yang tak terpakai akan berpotensi menjadi limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang bisa berakibat mencemari lingkungan.
Jadi, itulah 6 kekurangan mobil listrik yang perlu Anda pertimbangkan sebelum membeli. Jika budget yang saat ini Anda miliki belum banyak, barangkali Anda tertarik membeli mobil bekas dengan harga terjangkau di CarsGallery.
CarsGallery adalah jasa yang melayani jual beli mobil bekas beserta sertifikat resmi dan garansi. Cara membeli mobil bekas lewat kami juga sangat mudah Anda tinggal memilih mobil, tes jalan, pembayaran, dan mobil akan dikirim ke rumah.
Erwin Juntoro memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun di bidang otomotif. Ia menyukai aktivitas memperbaiki, memodifikasi dan tune-up mobil. Selalu update seputar mobil konvensional hingga mobil listrik terbaru.