Banyak pengusaha rental mobil blacklist penyewa asal Pati. Hal ini akibat buntut dari kasus tewasnya seorang bos rental mobil asal Jakarta Pusat.
Menurut laman Detik yang mewawancara seorang pengusaha rental mobil, kabar jika daerah Pati memang masuk daftar hitam itu sudah lama.
Hanya saja, kasus dan isunya terangkat baru-baru ini. Pasalnya, ada satu kasus yang begitu mencengangkan yakni tewasnya seorang pemilik rental mobil yang dikeroyok di daerah Sukolilo.
Hal ini jelas membuat kekhawatiran banyak pihak terutama para pemilik rental mobil. Hasilnya, banyak yang memilih untuk meminimalisir risiko dengan tidak memberikan layanan sewa mobil kepada orang-orang dengan KTP daerah Pati.
Apa Penyebab Rental Mobil Blacklist Penyewa Asal Pati?
Melalui laman GridOto, ada pernyataan dari banyak bos dan pengusaha rental mobil yang mengambil keputusan berat. Mereka secara kompak melakukan blacklist atas order rental dengan tujuan daerah Pati.
Latar belakang utamanya adalah kasus pengeroyokan yang terjadi kepada bos rental mobil Mitra Cempaka yakni Burhanis.
Ia meregang nyawa akibat warga desa meneriakinya sebagai maling ketika ingin mengambil Honda Mobilio yang merupakan miliknya sendiri.
Awalnya, Burhanis melacak mobilnya memakai GPS yang ada dalam mobil tersebut. Bersama dengan beberapa orang, Burhanis berangkat dengan Daihatsu Sigra yang berwarna putih.
Kemudian, Mobilio yang mereka cari berada di rumah Aris Gunawan yang merupakan warga Desa Sumbersoko, Sukolilo.
Ketika Burhanis ingin mengambil kembali mobilnya, ada warga yang berteriak maling dan menangkap kemudian menghajar Burhanis berikut ketiga rekannya.
Bahkan, mobil Sigra berwarna putih yang ia tumpangi juga ikut dibakar oleh warga. Buntut dari kejadian ini, akhirnya banyak pengusaha dalam bidang penyewaan mobil memasukkan daerah Pati ke dalam daftar hitam.
Orang dengan KTP Pati maupun sewa mobil yang menuju ke arah sana, akhirnya menelan pil pahit akibat kasus yang terangkat dan kini ramai jadi perbincangan.
Seruan Blacklist untuk Kabupaten Pati
Akhirnya, muncul seruan dari netizen yang menyarankan agar pengusaha rental bisa memblacklist masyarakat atau penyewa dengan tujuan ke daerah Bumi Mina Tani ini.
Hal ini juga yang membuat seorang pemilik rental mobil asal Surabaya ikut merespon. Ia merespon kasus ini dengan menolak rental untuk warga daerah tersebut.
Hasil wawancara dari CNN, narasumbernya berkata jika daerah Pati memang sudah cukup lama terkenal sebagai tempat penjual dan penadah kendaraan bodong.
Langkah blacklist ini hanya upaya antisipasi karena ia tidak ingin mobil di usaha rentalnya justru masuk ke kartel kendaraan bodong.
Pengusaha Asal Yogyakarta Turut Serta Melakukan Blacklist
Selain pengusaha asal Surabaya, ada juga pengusaha rental mobil dari FSP yang mengaku telah melakukan hal serupa. Ia juga memasukkan Pati sebagai daftar hitam sewa mobil.
Bahkan, pemiliknya telah melakukan hal ini sejak tahun 2020 yang lalu. Alasannya karena telah mengenal daerah ‘hitam’ tersebut dengan julukan kampung penadah untuk kendaraan curian.
Pengusaha dengan inisial FSP (32) ini juga menceritakan bahwa ada salah satu teman komunitasnya di grup WhatsApp yang mengalami hal kurang mengenakkan.
Rekannya yang berasal dari Jawa Barat mengaku kecolongan ketika memberikan kesempatan untuk penyewa asal Pati.
Kecurigaannya muncul saat unit yang disewakan, justru diam di tempat selama dua hari yang ia ketahui dari GPS.
Bahkan hal ini juga membuat seorang pengusaha asal Sleman turut meningkatkan kewaspadaan demi merespon kasus ini.
Erwin Juntoro memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun di bidang otomotif. Ia menyukai aktivitas memperbaiki, memodifikasi dan tune-up mobil. Selalu update seputar mobil konvensional hingga mobil listrik terbaru.