7 Jenis Baterai Mobil Listrik yang Ada di Pasaran, Apa Saja? 

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Print

Bagi sebuah mobil listrik, baterai merupakan salah satu komponen yang sangat penting. Jenis baterai mobil listrik pun tidak hanya terdiri dari satu jenis saja dengan

Bagi sebuah mobil listrik, baterai merupakan salah satu komponen yang sangat penting. Jenis baterai mobil listrik pun tidak hanya terdiri dari satu jenis saja dengan karakteristik yang berbeda-beda. 

Baterai mobil listrik memiliki cara kerja dengan mengubah energi kimia yang tersimpan untuk kemudian menjadi energi listrik. Dalam satu sel baterai, umumnya akan tersimpan elektroda positif dan negatif yang dihubungkan dengan elektrolit.

Lantas, apa saja jenis baterai mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) itu? 

7 Jenis Baterai Mobil Listrik yang Ada di Pasaran

Sebagai referensi, berikut adalah beberapa jenis baterai mobil listrik yang penting Anda ketahui:

1. Li-ion (Lithium-ion) 

Pertama, ada baterai Lithium-ion. Ini merupakan salah satu jenis baterai yang pasti sangat familiar bagi mobil listrik. Jenis baterai ini juga banyak sekali penggunaannya di berbagai jenis perangkat elektronik, khususnya yang portabel. 

Bagi mobil listrik, jenis baterai ini akan memiliki kapasitas yang lebih besar dan memiliki efisiensi yang sangat tinggi. Artinya, rasio berat baterai dengan dayanya terbilang jauh dibandingkan dengan jenis baterai mobil listrik lainnya. 

Beberapa keunggulan jenis baterai li-ion yang pertama adalah bisa bertahan lebih lama, memiliki kepadatan daya yang lebih tinggi, dan mampu mengisi daya baterai dengan lebih cepat. 

Setiap baterai li-ion memiliki komponen yang nantinya akan membentuk karakteristik unik baterai tersebut. Beberapa komponen tersebut adalah Anoda, Elektrolit, Katoda, dan juga Pembatas. 

Ada beberapa jenis baterai li-ion yang umum ada di mobil listrik, seperti:

  • Lithium Cobalt Oxide (LCO0
  • Lithium Manganese Oxide (LMO) 
  • Lithium Titanate (LTO) 
  • Lithium Nickel Cobalt Aluminium Oxide (NCA) 
  • dan Lithium Iron Phosphate (LFP). 

Baca Juga: Wajib Tahu! Berikut Komponen Mobil Listrik dan Fungsinya

2. Ni-Cd (Nickel Cadmium) 

Selanjutnya, ada baterai Ni-Cd atau Nickel Cadmium. Cara kerja baterai mobil listrik ini adalah dengan menggunakan Kadmium sebagai elektroda negatif, kemudian Nikel Oksida Hidroksida sebagai elektroda positif. 

Kelebihan dari jenis baterai ini adalah umur pakainya yang panjang sampai 500-1.000 kali pengisian daya. Selain itu, kapasitas baterai mobil listrik ini juga terbilang besar. 

Sayangnya, bobot dari baterai ini terbilang berat dan terbilang cepat mengalami penurunan performa terutama ketika sudah melewati beberapa putaran pengosongan baterai. 

Meski banyak digunakan untuk kendaraan listrik di tahun 90-an, kini pemakaian Ni-Cd sudah sangat berkurang karena bahan Kadmium yang bisa beracun. 

3. Solid State 

Jenis baterai mobil listrik selanjutnya adalah Solid-state. Ini merupakan baterai yang tidak memiliki elektrolit cair seperti yang ada di baterai Lithium-ion. Baterai ini akan menggunakan elektrolit padat untuk menyimpan energi, seperti keramik. 

Meski tidak memiliki elektrolit cair, tapi fungsi dan kemampuan baterai Solid-state sebenarnya hampir mirip dengan Lithium-ion. Hanya saja, kemampuan pengisian energinya lebih baik sampai 10 kali lipat. 

Dalam industri mobil listrik, penggunaan baterai jenis Solid-state masih tergolong baru. Jenis baterai ini jauh lebih familiar dan lebih dulu untuk penggunaan perangkat seperti alat pacu jantung. 

4. Lead-acid 

jenis baterai mobil listrik

Selanjutnya ada Lea-acid yang merupakan jenis baterai mobil listrik tertua untuk kendaraan listrik. Kelemahan baterai ini adalah bobotnya yang lebih berat dan kapasitasnya yang tidak terlalu besar. 

Akan tetapi, dari segi harga memang baterai ini terbilang lebih murah dan juga aman. Inilah yang kemudian membuat Lea-acid hanya digunakan pada kendaraan untuk sistem penyimpanan sekunder. 

Baca Juga: 9 Mobil Listrik Buatan Indonesia yang Membanggakan

5. NiMH (Nickel-metal Hydride) 

Kemudian ada jenis baterai NiMH yang menggunakan hidrogen sebagai media untuk menyimpan energi. Baterai ini juga akan mudah Anda temukan pada peralatan medis dan komputer karena menawarkan kapasitas energi yang cukup baik. 

Di dalam baterai ini umumnya juga terdapat tambahan zat logam lain dan nikel yang tujuannya untuk mengontrol aliran hidrogen. Banyak kendaraan listrik hybrid atau HEV yang menggunakan jenis baterai ini. 

Keunggulan baterai NiMH adalah siklus hidupnya yang jauh lebih panjang daripada jenis baterai lain. Untuk komponen yang ada di dalam baterai ini pun terbilang aman dan mudah dalam daur ulang karena sedikit kandungan bahan beracun. 

Sayangnya, baterai ini memiliki biaya pembuatan yang tinggi dan tingkat kendurnya pun tergolong tinggi. Baterai ini juga cenderung bisa menghasilkan panas tinggi. Inilah yang membuatnya jadi kurang efektif sebagai baterai mobil listrik. 

6. Ultracapacitor 

Kemudian, ada jenis baterai mobil listrik yaitu Ultracapacitor. Ini merupakan baterai yang berbeda dengan baterai lainnya karena penyimpanan cairan terpolarisasi antara elektrolit dan elektroda. 

Baterai ini sangat cocok untuk penyimpanan sekunder di kendaraan listrik karena cara kerjanya bisa membantu baterai berjenis elektrokimia dalam meningkatkan tingkat beban. 

7. NMC (Ternary Lithium-ion) 

Terakhir, ada NMC yang merupakan salah satu jenis baterai yang terpopuler. Tegangan baterai mobil listrik ini yang tinggi menjadi salah satu keunggulannya. Selain itu, juga memiliki kapasitas dan stabilitas termal yang baik. 

Daripada jenis baterai Li-ion lainnya, NMC pun merupakan salah satu jenis baterai yang terbilang murah. 

Baca Juga: Rincian Biaya Service Mobil Berkala dan Sesuai Jenisnya

Harga Baterai Mobil Listrik 

Bagi pemilik mobil listrik, penting untuk selalu menjaga kesehatan baterai karena harga komponen yang satu ini tidaklah murah. Umumnya, harga baterai mobil listrik bisa mencapai 40%-60% dari harga mobil itu sendiri. 

Melansir dari berbagai sumber, harga baterai yang umumnya ada di pasaran saat ini adalah berkisar dari 190 juta sampai 800 juta rupiah tergantung dari ukuran, brand, dan juga kapasitas. 

Itulah beberapa jenis baterai mobil listrik yang bisa Anda simak. Bagi pemilik mobil memang penting untuk memahami dan mengecek berbagai komponen yang krusial pada mobil. Tidak hanya baru, tapi juga mobil bekas. 

Jika Anda mencari tempat jual beli mobil bekas yang terpercaya, CarsGallery adalah jawabannya. Disini tersedia banyak sekali pilihan mobil bekas dengan kualitas terbaik yang bisa menjadi pilihan. 

Tidak hanya memiliki harga terjangkau, tapi juga memiliki sertifikat yang resmi sekaligus garansi. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, segera kunjungi CarsGallery dan dapatkan mobil impian Anda!

Other Post

Related Post