Penjualan Mobil di Thailand Merosot, Ini Alasannya!

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Print

Bukan cuma di Indonesia, tapi penjualan mobil di Thailand merosot. Menurut kabar, Thailand juga mengalami masalah untuk performa penjualan mobil baru. Kabar penjualan yang tengah

Bukan cuma di Indonesia, tapi penjualan mobil di Thailand merosot. Menurut kabar, Thailand juga mengalami masalah untuk performa penjualan mobil baru. 

Kabar penjualan yang tengah lesu ini, atas hasil dari data selama Juli 2024 dengan nilai atau tingkat lebih rendah dari periode sama di tahun lalu atau Year on Year (YoY). 

Melansir dari Bangkok Post, data penjualan di Negeri Gajah Putih ini menunjukkan penurunan sebanyak 20,5 persen sejak Januari – Juli 2024. 

Jika membandingkan dengan penjualan mobil di Thailand pada periode yang sama di tahun lalu, maka kemerosotan penjualannya memang cukup signifikan. 

Lembaga Federasi Industri Thailand (FTI) memang menyebutkan sejumlah alasan mengapa penurunan ini terjadi. 

Baca Juga: Honda Nissan dan Mitsubishi Resmi Beraliansi, Ini Kabarnya!

FTI Sebut Alasan Penjualan Mobil di Thailand Merosot

Lembaga federasi tersebut, menjelaskan perihal alasan mengapa kemerosotan bisa terjadi. 

Salah satu faktornya adalah tingkat utang rumah tangga yang tinggi serta lambannya pertumbuhan ekonomi di Thailand. 

Masalah lain yang juga terjadi di Thailand adalah bank-bank yang ada di sana mulai memperketat kriteria untuk pinjaman atau kredit. 

Hal ini bank-bank di Thailand lakukan karena ingin menghindari non-performing loan atau kredit macet. 

Apalagi, rasio utang rumah tangga atas PDB negara memang cukup tinggi yakni 91%. 

Maka, tak heran jika keadaan ekonomi di Thailand memang cukup bikin runyam. Tak hanya pemerintah, tapi penjualan mobil di Thailand menerima pukulan yang cukup serius. 

“Penjualan pikap murni yang lesu menjadi alasan utama penurunan penjualan mobil domestik secara keseluruhan,” kata Wakil Ketua Federasi yang dikutip dari Bangkok Post. 

Baca Juga: Avanza Lama Masih Pantas Dibeli?

Mobil Pikap Menjadi yang Sangat Populer

Di Thailand, bukan mobil sedan, SUV, atau hatchback yang cukup populer. Tapi, mobil mobil double cabin atau pikap. 

Model ini, memang yang paling sering menghias jalanan Thailand. Tapi, meski populer, data tetap menunjukkan adanya penurunan penjualan. 

Selama bulan Juli ini misalnya, kategori pikap menurun 35,1 persen di periode yang sama pada tahun lalu. Pada Juli, hanya ada sekitar 13.167 unit yang terjual. 

Sama halnya dengan tujuh bulan 2024, pada kategori pikap hanya terjual 102.784 unit. 

Jelas, jika menghitung YoY 2023, persentasenya lebih rendah 39,6 persen karena pada 2023, berhasil terjual 169.994 unit. 

Depresiasi penjualan pun terjadi di segmen mobil untuk penumpang. 

Datanya, dari Januari – Juli pasar otomotif Thailand hanya mendistribusikan 94.497 unit yang nilainya menurun 36,6 persen daripada tahun lalu. 

Baca Juga: Mobil Listrik Neta V-II: Eksterior, Performa, dan Fiturnya

Produksi Mobil Akan Diturunkan

Tidak hanya dari segi penjualan domestik, tapi produksi juga akan turun pada tahun ini. 

FTI mengatakan jika target produksi dari awalnya 1,9 juta kendaraan menjadi hanya menargetkan 1,7 juta unit di tahun 2024 ini.



Other Post

Related Post